![]() |
Pasar Sukaraja kerap dilanda banjir walaupun tidak ada hujan. (Foto: sukabumiNews/Prim RK) |
sukabumiNews.net,
SUKARAJA – Para pedagang di pasar tradisional Sukaraja Kabupaten Sukabumi Jawa
Barat mengeluhkan karena kios tempat mereka berjualan kerap dilanda banjir walaupun tidak ada hujan.
pasar ini diduga lantaran saluran air got yang berada di sekitar pasar mampet, hingga
meluap ke lahan asset Dinas Perhubungan Kabupaten Sukabumi yang dulunya menjadi
lahan parkir itu.
Akibatnya, sejumlah pemilik kios dan para pedagang merugi oleh sepinya pengunjung yang malas
datang berbelanja, dikarenakan hampir seluruh lahan pasar digenangi air banjir dan becek.
“Jadi kita sebagai pedagang di sini merasa dirugikan akibat tidak adanya pertanggungjawaban dari intansi terkait yang tidak merespon keluhan para pedagang untuk meminta perbaikan saluran air yang tersumbat,” ucap salah satu pedagang pemilik 4 kios di pasar Sukaraja, Hj Aneu kepada sukabumiNews di lokasi banjir, Selasa (31/8/2021).
![]() |
Hj Aneu. (Foto: sukabumiNews/Prim RK) |
besar.
bersama pedagang lainnya sudah berkoordinasi dengan pihak UPTD Pasar Sukaraja supaya ada perbaikan saluran air selokan atau got yang tertutup agar tidak meluap ke jalan atau lahan pasar.“Kami sebagai pedagang seringkali mengobrol dan melaporkan ke pihak UPTD Pasar Sukaraja. Namun sampai detik ini belum ada tanggapan sama sekali,” tambahnya.
Dikatakan Ane, sejak satu tahun terakhir ini Pasar Sukaraja selalu dilanda banjir. “Jadi bukan hari
ini saja, tapi sudah lama, bukan saja setiap kali turun hujan, tapi tidak ada hujan pun ya banjir seperti hari hari ini. Apalagi jika terjadi hujan deras kaya kolam lele, tinggal bawa pancingan saja,” seronoknya.
Aneu berharap kepada dinas terkait untuk mendengar dan menanggapi keluhan para pedangan agar pembeli
yang masuk Pasar Sukaraja ini merasa nyaman.
“Kita juga sebagai pedagang pinginnya
nyaman dan bisa memberikan pelayanan lebih baik. Dulu sebelum PPKM, omset penjualan lumayan. Sekarang ini setelah diberlakukan PPKM oleh pemerintah pendapatan semakin menurun. Terlebih ditambah banjir kaya gini, jadi tambah parah,” keluh Hj Ane.
© SUKABUMINEWS 2021