![]() |
Iwan Setiawan. |
sukabumiNews.net,
GUNUNGGURUH – Kepala Balai Penyuluhan Pertanian (BPP) Kecamatan Gunungguruh Kabupaten
Sukabumi, Iwan Setiawan mengapresiasi keberadan serta kegiatan bank sampah yang
dipelopori oleh seorang warga bernama Muhammad Rafi’i Nasution.
Pria yang akrab
disapa Bang Rafi ini dikabarkian telah mempelopori keberadaan Bank Sampah yang
menghasilkan pupuk organik dan anorganik di wilayah Kecamatan Gunungguruh
tepatnya di Desa Gunungguruh RW 001.
Seperti diberitakan
sebelumnya, keberadaan Bank Sampah yang dipelopori Bang Rafi ini berawal dari
keprihatinan atas banyaknya masyarakat yang membuang sampah sampah ke sungai
hingga menumpuk, dan dinilainya akan rawan dari bencana.
“Mudah-mudahan
dengan adanya bank sampah ini, dapat memberikan manfaat untuk masyarakat
sekitar, khususnya para petani yang kebanyakan masih menggunakan pupuk kimia
yang harganya cukup tinggi,” ujar Iwan Setiawan, Kepala BPP Kecamatan
Gunungguruh kepada sukabumiNews, di sela-sela kegiatan demplot yang berlangsung
di kampung Kararangge, Desa/ Kecamatan Gunungguruh Kabupaten Sukabumi, Senin
(12/07/21).
Kepala BPP itu juga
berharap, dengan adanya pupuk organik hasil produksi Bank Sampah ini dapat
menjadi vionir yang pertama dalam menghasilkan pupuk organik di wilayah
Kecamatan Gunungguruh.
Iwan memandang bahwa
salah satu cara untuk menjaga imun di saat Pandemi Covid-19 yaitu dengan
menggunakan produk produk pangan lokal dan beras yaitu pupuk organi yang
diproduksi oleh masyarakat.
“Makanya Kami
BPP Kecamatan Gunungguruh sangat mengapresiasi dengan kegiatan ini, karena kegiatan
ini akan menurunkan tingkat penggunaan pupuk kimia dengan harapan pengguna
pupuk organik akan meningkat,” tuturnya.
Lebihlanjut Iwan
mengatakan bahwa produksi pupuk organik yang dilakukan Bank Sampah ini memang masih
perlu bimbingan, bagaimana cara teknis memproduksi pupuk organik granul (POG) maupun
pupuk organik cair (POC) yang lebih baik.
“Saya lihat dari
sini masih banyak kekurangannya, kita sedikit-sedikit akan membantu bagaimana cara
produksi POG dan POC yang lebih baik dan diterima oleh masyarakat,” katanya.
Sementara kata Iwan, untuk mendapatkan ijin pemasaran
dan melegalkan hasil pengujian di lapangan, pihak BPP akan meneruskannya ke pihak
dinas pertanian. “Mudah-mudahan dengan sudah memiliki sertifikat, nilai prodak
pupuk organik yang dihasilkan bank sampah ini menjadi tinggi,” pungkasnya.
© SUKABUMINEWS 2021