Ilustrasi: Teroris KKB |
sukabumiNews.net,
PAPUA – Satu lagi putra terbaik bangsa gugur di Papua. Ia adalah Sersan Dua
Miskel Rumbiak, anak buah Jenderal Dudung Abdurachman selaku Kepala Staf
Angkatan Darat (KSAD).
Keluarga besar Kodam
XVIII/Kasuari Papua Barat berduka atas wafatnya Sersan Dua Miskel Rumbiak. Ia
ditembak kelompok kriminal bersenjata di Distrik Aifat Timur kabupaten Maybrat.
Serda Miskel Rumbiak diserang bersama 4 anggota TNI lainnya.
Panglima Kodam
(Pangdam) XVIII/Kasuari, Mayjen TNI I Nyoman Cantiasa, mengutuk penyerang lima
anak buahnya yang sedang bertugas.
Pangdam menyatakan,
kelima prajurit TNI itu sedang menjalankan pengabdian kepada masyarakat di
wilayah Distrik Aifat Timur kabupaten Maybrat Papua Barat.
Kapendam
XVIII/Kasuari Kolonel Arm. Hendra Pesireron menyatakan, kehilangan satu putra
asli Papua, putra terbaik bangsa Sersan Dua Miskel Rumbiak yang mengabdi untuk
tanah dan masyarakatnya.
Pangdam dan keluarga
besar Kodam XVIII Kasuari Papua Barat berduka atas wafatnya prajurit terbaiknya
dalam serangan kelompok biadab tersebut.
“Tetapi diperlakukan
tidak manusiawi oleh KKB Maybrat,” ujar Kapendam mengutip pernyataan Panglima
Kodam Kasuari, seperti dilansir JPNN.com, Kamis (20/1/2022).
BACA Juga: KKB Dicap Teroris, Salah Seorang Pendukungnya Menghilang
Pangdam Kasuari
mengatakan Sersan Dua Miskel Rumbiak bersama empat anggota korban luka-luka,
diserang KKB saat sedang melaksanakan tugas pembinaan teritorial untuk
kepentingan masyarakat lokal di Distrik Aifat Timur.
“Prajurit Yon Zipur
20/PPA sedang membangun sarana jembatan penyeberangan, satu-satunya akses
penghubung antara kampung Fankario dan kampung Kamat di Distrik Aifat Timur
kabupaten Maybrat, tetapi mereka lalu diserang KKB,” ujar Kapendam.
Panglima Kodam
Kasuari juga menegaskan ancaman hingga serangan nyata KKB di wilayah Maybrat
tidak menyulutkan perjuangan TNI dalam mempertahankan NKRI di tanah Papua Bara.
“Selangkah pun kami
tak mundur dengan serangan ini, kami akan tetap berjuang untuk mempertahankan
kedaulatan NKRI,” tegas Panglima.
Lebih lanjut Kapendam
menyatakan, bahwa diduga kuat kelompok penyerang lima prajurit Yon Zipur 20/PPA
berasal dari kelompok yang sama yaitu Komite Nasional Papua Barat (KNPB).
“Kuat dugaan kami
mereka adalah kelompok KNPB Maybrat yang sudah berstatus DPO pasca-penyerangan
pos Koramil persiapan di kampung Kisor September 2021 lalu,” katanya.
Kapendam menjelaskan
bahwa prajurit Batalyon Zeni Tempur 20/Pawbili Pelle Alang atau disingkat Yon
Zipur 20/PPA merupakan Batalyon Zeni organik Kodam XVIII/Kasuari.
“Nama satuan ini
diambil dari bahasa daerah setempat, yakni Pawbili: Membangun, Pelle:
Bertempur, Alang: Prajurit, yang dimaknai sebagai Prajurit yang siap Bertempur
dan Membangun,” tutur nya.
BACA Juga: Dua Oknum Polisi Jual Senjata Api ke KKB