Baru 2 Tahun, Rabat Beton Senilai Rp300 Juta di Desa Piasa Ulu Sudah Kembali Rusak?

Pembangunan
rabat beton di Dusun I menuju Dusun V, VI, VI dan VIII Desa Piasa Ulu Kecamatan
Tinggi Raja Kabuapaten Asahan Sumatera Utara, TA 2020 dari Dana Desa sebesar Rp300
juta lebih, baru 2 tahun kondisinya sudah rusak. (Foto: ZN) 

sukabumiNews.net,
ASAHAN (SUMUT) – Kepala Desa Sei Piasa Ulu, Kecamatan Tinggi Raja, Kabupaten
Asahan, Provinsi Sumatera Utara (Sumut), Imam menyatakan tidak menjamin 100% bahwa
proyek pembangunan rabat beton yang dikerjakan secara manual akan tahan lama.

Terbukti, bahwa salah satu pembanding pekerjaan proyek pembangunan rabat beton sepanjang 300 Meter di Dusun I menuju Dusun V, VI, VII dan VII yang dikerjakan pada tahun anggaran 2020 menggunakan Dana Desa itu sudah rusak parah.

“Ini diduga akibat campuran semen, pasir, batu koral tidak sebanding. Ditambah lagi tidak adanya pemasangan besi tikar sehingga mengakibatkan rabat beton tersebut tidak bertahan lama,” ungkap Misman warga Dusun VII, Desa Puasa Ulu kepada sukabumiNews.net, Jum’at (29/10/2021) di lokasi proyek.

“Pola pekerjaan dan pemborongnya pun orangnya itu-itu juga,” cetus Misman, seraya menambahkan bahwa “pembangunan rabat beton di Dusun I baru saja selesai 2 tahun lalu sudah kembali rusak parah”.

Masih di tempat yang sama, Boiran, selaku Kepala Tukang mengaku bahwa ada 9 kotak pekerjaan rabat beton dihampar dengan adukan semen saja.

Bacaan Lainnya

Dia mengatakan bahwa hal itu dilakukan karena semennya sudah habis. “Campuran semen sudah sebanding 1,2,3. Artinya 1 sak semen, 2 angkong batu koral dan 3 angkog pasir,” kilah Boiran.

Boiran juga mengaku bahwa pembangunan rabat beton Dusun I menuju Dusun V, VI, VII dan VIII yang kini terlihat sudah rusak parah itu, dia juga yang mengerjakannya pada tahun anggaran 2020 menggunakan Dana Desa.

“Ya kira-kira anggarannya sebesar Rp 300 juta lebih sepanjang 300 M. Dan saat saya hanya kapala tukang. Tim Pelaksana Kegiatan (TPK)-nya itu Kepala Dusun bukan saya bang,” akunya.

Di tempat terpisah, Kepala Desa Sei Piasa Ulu, Imam, saat dikonfirmasi awak media mengaku bahwa pembangunan rabat beton sudah sesuai RAB. Pekerjaannya itupun, kata dia sudah ada konsultannya dari pendamping Desa.

“Rabat beton ini dikerjakan secara manual. Ya, namanya kerja secara manual kan gak mungkin bisa dijamin 100 persen. Saya gak bisa menjamin pekerjaan itu. Apalagi pembangunan rabat beton ini kan swakelola dan pekerjanya adalah warga setempat,” singkat Imam.

Pembangunan
rabat beton Dusun VIII menuju Dusun VII Desa Piasa Ulu Kecamatan Tinggi Raja, Kabuapaten
Asahan, Sumatera Utara dari Dana Desa sebesar Rp267.602 juta, TA 2021. (Foro: ZN) 

Sementara, proyek
pekerjaan rabat beton 
sepanjang 255 meter dengan pagu sebesar Rp267,602 ribu ini juga bersumbar dari Dana Desa (DD) tahun anggaran 2021, di Dusun VIII menuju Dusun VII Ujung Seribu II, desa dan kecamatan yang sama ini juga dininai warga tidak sesuai dengan
ketentuan Rencana Anggaran Biaya (RAB) yang telah ditentukan oleh konsultan.

Salah satu warga Dusun
VIII yang tidak mau identitasnya disebutkan mengatakan
bahwa
proyek pembuatan jalan rabat beton itu banyak terdapat kejanggalan. “
Seperti
pemasangan besi beton tikar tidak terpasang, campuran adukan semen, pasir dan
batu viral tidak sebanding,” ungkapnya.

Pewarta: ZN

Pos terkait