sukabumiNews.net, PEKALONGAN – Hujan deras yang mengguyur daerah pegunungan di daerah Petungkriyono, Kabupaten Pekalongan provinsi Jawa Tengah pada Senin (20/1/205) memicu banjir dan tanah longsor.
Dilansir dari BBC Indonesia, sebanyak 20 orang meninggal dunia dan 14 orang lainnya mengalami luka akibat bencana tersebut. Sementara delapan korban masih tertimbun tanah longsor dan dalam upaya pencarian.
Kejadian itu juga memicu banjir bandang di daerah bawahnya, seperti di daerah Talun, Kajen, dan beberapa kecamatan di bawahnya.
Merujuk data dari pemerintah Kabupaten Pekalongan, hingga berita ini ditayangkan, 20 jenazah telah ditemukan tim SAR. Status tanggap darurat bencana di kawasan ini telah ditetapkan untuk 14 hari ke depan.
Terpisah, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jawa Tengah melaporkan upaya pencarian korban mengalami kendala akibat tertutupnya akses menuju lokasi terdampak tepatnya Desa Yosorejo.
"Menuju ke titik lokasi pencarian itu ada kesulitan untuk akses. Jadi mesti [merayap]," ujar Bergas kepada Kompas TV, pada Selasa (21/1).
Kepala Kantor SAR Semarang Budiono kepada BBC News Indonesia secara terpisah mengatakan pihaknya masih terus berupaya membuka akses jalan.
"Tim yang lain masih proses pencarian," ujarnya ketika dihubungi pada Rabu (22/1).
Di lapangan, Agus Yusuf, anggota tim SAR Bumi Santri Pekalongan, mengatakan kabar pertama longsor terjadi bersamaan dengan banjir bandang di Kedungwuni dan Wonopringgo.
Kapolres Pekalongan AKBP Doni Widamanto dalam keterangan resminya menyebut terdapat beberapa titik lokasi di wilayah Petungkriyono terkena bencana longsor.
"Untuk akses yang ditempuh harus memutar melalui Banjarnegara karena sebuah jembatan terputus. Hal ini menyebabkan petugas membutuhkan waktu yang lama untuk bisa ke lokasi kejadian," tutur Doni.
Dilansir Kompas.com, Kepala Pelaksana BPBD Jawa Tengah Bergas Catursasi mengatakan pihaknya masih terus melakukan pencarian dengan Basarnas dan relawan setempat. (Red*)
COPYRIGHT © SUKABUMINEWS 2025