Akses jalan alternatif Sagaranten – Bojong Lopang dan Purabaya terputus akibat meluapnya air irigasi dan pergerakan tanah | Foto: sukabumiNews/Prim RK |
sukabumiNews.net, KAB. SUKABUMI – Hujan deras yang mengguyur wilayah Sukabumi selama tiga hari terakhir mengakibatkan banjir di sejumlah titik. Salah satu yang terdampak parah adalah akses jalan alternatif Bojong Lopang – Purabaya Kabupaten Sukabumi.
Jalan penghubung dari
arah Sagaranten menuju Kota atau Kabupaten Sukabumi Jawa Barat ini terputus akibat
anjoknya jalan alternaif tersebut, Rabu (4/12/2024).
“Betul, jadi ini
merupakan akses jalan alternatif dari Purabaya atau Sagaranten menuju Bojong
Lopang. Kejadian mula jam delapan pagi sampai sekarang. Waktu air naik itu
sekitar jam empat sore atau habis Ashar,” ungkap Daud (21 tahun), warga
setempat.
Daud menjelaskan,
banjir terjadi akibat meluapnya saluran irigasi yang tidak mampu menampung
debit air tinggi.
“Ini awal penyebabnya
itu dari saluran irigasi yang penuh kemudian meluap ke jalan dan pada akhirnya
menimbulkan banjir kurang lebih setinggi 150 cm, setinggi dada orang dewasa,”
jelasnya.
Menurutnya, banjir
kali ini lebih parah dibanding sebelumnya. “Ini sebetulnya karena hujan dengan
intensitas tinggi yang terus mengguyur ya, kurang lebih sudah tiga hari. Memang
daerah atau titik ini itu merupakan daerah yang sering banjir apabila hujan
deras, tapi untuk debit air setinggi ini saya baru melihat sekarang. Biasanya
walaupun banjir masih dapat terkendali dan masih dapat dilalui roda empat
maupun roda dua,” ujarnya.
Daud juga menambahkan
bahwa pada sore hari, beberapa kendaraan roda dua masih bisa melintas dengan
bantuan warga.
“Pada saat sore itu
masih ada kendaraan roda dua yang bisa melintas namun dengan cara digotong oleh
empat orang menggunakan topangan dari bambu, tapi untuk sekarang karena
situasinya sudah gelap dan minim penerangan kemungkinan tidak ada lagi
kendaraan roda dua yang bisa melintas,” ungkapnya.
Dikatakan Daud bahwa saat
ini, kondisi jalan benar-benar tidak bisa dilalui dan belum ada penanganan dari
pemerintah ataupun pihak terkait.
"Sampai saat ini
jalan masih tutup total, sama sekali tidak bisa dilewati baik oleh roda dua
maupun roda empat. Banyak juga dari mereka (para pengendara) yang terjebak
tidak bisa melintas, sampai saat ini belum ada penanganan dari pemerintah
maupun dari relawan bencana,” terang Daud.
Daud menjelaskan
bahwa situasi ini memaksa warga setempat dan pengguna jalan untuk mencari alternatif
lain. Beberapa pengendara bahkan terpaksa bermalam di sekitar lokasi karena
sulitnya akses ke luar.
“Warga yang rumahnya
dekat dengan lokasi banjir juga mengalami kesulitan untuk memenuhi kebutuhan
sehari-hari, terutama logistik dan air bersih,” sambungnya.
Sementara itu
Kapolsek Nyalindung Joko menyampaikan untuk akses jalan utama
Sagaranten/Nyalindung-Sukabumi juga ditutup akibat pergerakan tanah dan longsor
di beberapa titik.
"Untuk kendaraan
sementara kita dialihkan melalui jalur lain yaitu dialihkan ke arah ke arah
Bojonglopang-Purabaya. Bagi kendaraan yang terlanjur ke sini, diarahkan ke
wilayah Takokak (Cianjur Selatan),” ujarnya.
Hingga berita ini
diturunkan, belum ada konfirmasi dari pihak pemerintah mengenai pembukaan akses
jalan di daerah Sagaranten, Purabaya, Nyalindung menuju Sukabumi untuk
kendaraan roda empat.
Seluruh jalur, baik
jalan provinsi maupun alternatif kabupaten, masih tertutup total. (Prim RK)
Editor: AM
Dapatkan update
berita pilihan dan breaking news setiap hari dari sukabumiNews. Mari bergabung
di Grup Telegram “sukabumiNews Update”, caranya klik link
https://t.me/sukabuminews, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram
terlebih dulu di ponsel.