Wakil Wali Kota Sukabumi Hadiri Diseminasi Hasil Kajian Kasus Stunting

Wakil Wali Kota Sukabumi Andri S Hamami. [Istimewa]  

sukabumiNews.net, KOTA SUKABUMI – Wakil Wali Kota Sukabumi Andri S Hamami menghadiri Diseminasi hasil kajian kasus Stunting, di Ruang Pertemuan Dinas P2PKB3A Kota Sukabumi, Kamis (20/7/2023). 


Dalam sambutannya ia mengungkapkan, berdasarkan data terbaru e-PPGBM tahun 2023 ada sekitar 6,28% atau sebanyak 1.235 balita di Kota Sukabumi dalam kondisi stunted. 


Dan menurut data Survei Status Gizi Indonesia (SSGI) Tahun 2022, kondisi ini mengalami kenaikan 0,1%, yaitu 19,2%, dibandingkan dengan tahun 2021 yaitu sebesar 19,1%. 


“Hal ini menjadi tantangan untuk kita supaya bisa mengejar target Nasional prevalensi stunting 14% pada tahun 2024,” kata Andri S Hamami. 


"Pada kesempatan yang berbahagia ini, saya memberikan apresiasi setinggi-tingginya kepada seluruh elemen di Kota Sukabumi yang dengan penuh semangat berkolaborasi dalam  mendukung  Jawa Barat sebagai Kota “zero new stunting”," tutur dia. 


Dikatakan Andri, Pemkot Sukabumi telah membentuk Tim Audit Kasus Stunting (AKS) melalui keputusan Wali Kota Sukabumi Nomor : 188.45/151- DP2KBP3A/2023 tentang Tim Audit Kasus Stunting tingkat Kota Sukabumi yang terdiri dari Tim Teknis dan Tim Pakar dari kalangan professional. Yang mana Kepala Dinas P2KBP3A sebagai Ketua Tim AKS Kota Sukabumi. 


"AKS adalah kegiatan untuk mencari penyebab terjadinya kasus stunting sebagai upaya pencegahan terjadinya kasus serupa, ini merupakan salah satu sikap preventif kita supaya tidak terjadi kasus stunting baru," jelasnya. 


Wakil Wali Kota mengajak semua pihak untuk menjadikan percepatan penurunan stunting ini sebagai program prioritas. “Sebab, ini bukan hanya tanggung jawab pemerintah semata melainkan tanggung jawab semua sektor khususnya pergerakan kolaborasi pentahelix yaitu pemerintah, dunia usaha, perguruan tinggi, media dan masyarakat,” katanya. 


Menurutnya, keterlibatan pentahelix ini untuk menindaklanjuti intervensi spesifik dan intervensi sensitive dalam mendukung terwujudnya “Zero New Stunting” di Provinsi Jawa Barat dan 14% prevalensi Nasional tahun 2024.


Red*
COPYRIGHT © SUKABUMINEWS 2023

Anda boleh beropini dengan mengomantari Artikel di atas

Previous Post Next Post

نموذج الاتصال