Ratusan warga Irak, menyerbu dan membakar kedutaan Swedia di Baghdad tengah pada Kamis pag. [Foto: AFP/AHMAD AL-RUBAYE] |
sukabumiNews.net, BAGHDAD – Buntut dari aksi
pembakaran Al-Quran di Swedia, ratusan warga Irak, terutama pengikut pemimpin
populis Syiah Muqtada al-Sadr, menyerbu dan membakar kedutaan Swedia di Baghdad
tengah pada Kamis pagi, bahkan pemerintah Irak mengusir duta besar Swedia.
Mengutip CNBC Indonesia dari Aljazeera, kabar terbaru
dari pembakaran Kedutaan Swedia itu, untuk sementara waktu pihak Irak
memindahkan operasi Kedutaan Swedia ke Stockholm. "Operasi kedutaan dan
staf ekspatriatnya untuk sementara dipindahkan ke Stockholm karena alasan
keamanan," kata Kementerian Luar Negeri dikutip Sabtu (22/7/2023).
Menteri Luar Negeri Swedia Tobias Billstrom mengatakan
bahwa penyerbuan kedutaan sama sekali tidak dapat diterima. Yang jelas,
pemerintah Swedia menolak keras penodaan Al-Quran atau kitab suci lainnya.
"Pemerintah Swedia memahami bahwa tindakan
tercela yang dilakukan oleh individu pada demonstrasi di Swedia mungkin
menyinggung umat Islam," katanya dalam sebuah pernyataan.
BACA Juga: Indonesia Mengutuk Keras Politisi Swedia yang Bakar Al-Quran
Langkah kedutaan itu juga dilakukan ketika perusahaan
telekomunikasi Swedia Ericsson mengatakan sedang menyelidiki laporan bahwa Irak
telah menangguhkan izin kerja karyawannya.
Media pemerintah Irak melaporkan pada hari Kamis bahwa
Baghdad menangguhkan izin tersebut sebagai protes terhadap peristiwa penodaan Al-Quran,
tetapi pada hari Jumat penasihat urusan luar negeri perdana menteri Irak Farhad
Alaadin mengatakan bahwa Ericsson tidak ditangguhkan.
"Semua perjanjian kontraktual yang dibuat oleh
pemerintah Irak akan dihormati dan tidak ada perusahaan yang dihentikan
pekerjaannya, termasuk Ericsson," kata Alaaldin.
Seorang juru bicara perusahaan mengatakan insiden di
Swedia "sangat menyinggung keyakinan agama dan nilai-nilai yang dijunjung
tinggi oleh Muslim di seluruh dunia" dan "tidak mencerminkan nilai
inti dari rasa hormat Ericsson."
"Ericsson memiliki sekitar 30 karyawan tetap di Irak, yang keselamatannya menjadi prioritas utama perusahaan," tambah mereka.
BACA Juga: Kecam Pembakaran Qur'an di Swedia, PM Malaysia akan Sebar 1 Juta Al-Qur’an ke Seluruh Dunia
COPYRIGHT © SUKABUMINEWS 2023