Bappeda Kota Sukabumi Laksanakan Sosialisasi SCenario Planning untuk Perencanan Pembangunan Inklusif

Bappeda Kota Sukabumi Laksanakan Sosialisasi SCenario Planning untuk Perencanan Pembangunan Inklusif
Bappeda Kota Sukabumi saat melaksanakan Sosialisasi SCenario Planning untuk Perencanan Pembangunan Inklusif di ruang pertemuan kantor Bappeda Kota Sukabumi, Senin (3/7/2023). [Foto: Ist]  


sukabumiNews.net, KOTA SUKABUMI – Bappeda Kota Sukabumi melaksanakan Sosialisasi SCenario Planning untuk Perencanan pembangunan Inklusif (SCOPPI). Sosialisasi dilakukan di Ruang pertemuan Bappeda, Jalan Sarasan no 9 Cibeureum Kota Sukabumi, Senin (3/7/2023).

Hadir dalam kegiatan tersebut 31 Perangkat Daerah, perwakilan Kelurahan dari 7 Kecamatan, Sukabumi Youth Planner dan Disabilitas Group Planner. 

Kepala Bappeda Reni Rosyida mengatakan, UU No 25 tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional (SPPN) menyebutkan bahwa salah satu tujuan diselenggarakannya SPPN adalah untuk mengoptimalkan partisipasi masyarakat. 

“Selama ini perencanaan di Kota Sukabumi sudah melibatkan unsur masyarakat, namun demikian masih banyak yang harus di optimalkan agar tujuan tersebut dapat terwujud,” kata Reni melalui keterangan yang diterima sukabumiNews.net, Senin. 

Menurut Reni, salah satu yang bisa dilakukan adalah dengan memberikan akses kepada kaum remaja dan disabilitas untuk memberikan masukan terhadap proses perencanaan pembangunan di Kota Sukabumi.

“Penduduk Kota Sukabumi usia 15-49 tahun berjumlah 190.833 jiwa atau 53,54 % penduduk. Sedangkan jumlah disabilitas sebanyak 1.094 atau 0,31 % penduduk,” ungkap Reni.

BACA Juga: Bappeda Kota Sukabumi Catat Tahun 2023 Sebanyak 488 Inovasi Tersebar di Berbagai SKPD

Jumlah tersebut kata dia, tentu cukup signifikan untuk bisa berkontribusi terhadap perencanaan pembangunan daerah. Selain itu data menunjukan bahwa salah satu pendukung perekonomian di kota sukabumi adalah ekonomi kreatif yang itu semuanya kebanyakan digagas oleh anak2 remaja. 

Berdasarkan hal tersebut, lanjut Reni, maka pihaknya menggagas sebuah ide berupa SCOPPI untuk bisa memfasilitasi individu atau kelompok masyarakat berpartisipasi aktif dalam perencanaan pembangunan sehingga proses perencanaan bisa berjalan secara Inklusif. 

Dijelaskan Reni bahwa bahwa Perencanaan Pembangunan Inklusif adalah sebuah proses untuk menentukan kebijakan masa depan, yang melibatkan berbagai unsur atau kelompok masyarakat termasuk kelompok marginal dan rentan dalam rangka menghasilkan perencanaan yang berkualitas. 

Adapun, terang Reni, tujuan nya adalah: 

1. Usulan masyarakat lebih berkualitas dan berdasar hasil verifikasi; 

2. Semua lapisan masyarakat mempunyai akses terhadap perencanaan pembangunan 

3.Kelompok remaja dan disabilitas mempunyai kesempatan dalam menyampaikan aspirasi 

4. danya transparansi dan Objektif 

5. Meningkatnya partisipasi masyarakat dalam perencanaan pembangunan 

BACA Juga: Bappeda Kota Sukabumi Laksanakan FPD Penyusunan Rancangan Renstra Tahun 2024-2026

Lebih lanjut Reni menjelasakan bahwa dalam memaksimalkan upaya inklusifitas perencanaan, maka telah dilounching sebuah sistem informasi yaitu SCOPPI, yang merupakan sebuah aplikasi yang digunakan dalam mendukung implementasi Perencanaan Pembangunan Inklusif di Kota Sukabumi yang bersifat terbuka dan dapat di akses oleh semua unsur atau kelompok. 

Kepla Bappeda Kota Sukabumi berharap bahwa sistem ini dapat diterima oleh semua kelompok masyarakat dan menjadi salah satu bukti keberpihakan pemerintah daerah Kota sukabumi kepada semua kelompok masyarakat termasuk kelompok marginal, dan rentan. 

Sementara Kepala Bidang PPEPD Asep Supriadi menyampaikan bahwa dalam sistem informasi SCOPPI ini, individu dan kelompok masyarakat dapat mengusulkan secara langsung masukan atau ide-ide kreatifnya dalam proses perencanaan pembangunan. 

“Dalam Scoppi ada 4 menu usulan yaitu Usulan Individu, Usulan Kelompok, Usulan  Youth Planner dan Usulan Kelompok Disabilitas. Salah satu keistimewaan sistem ini adalah bahwa sistem yang dibangun sangat mengakomodir kelompom disabilitas atau Ramah Difabel,” terang Asep Supriadi. 

Sedangkan salah satu yang inovatifnya, kata Asep, adalah bahwa pada menu disabilitas untuk tuna netra, maka ketika menu tersebut dipilih akan langsung keluar audio dari sistem yang menjelaskan tata cara penyampaian usulannya, kemudian tinggal pilih menu voice untuk merekam usulan yang disampaikan secara lisan. 

“Sistem nantinya akan menterjemahkan audio tersebut menjadi sebuat tulisan yang selanjutnya akan dilakukan verifikasi dan penyesuaian oleh Bappeda dan diteruskan kepada Perangkat Daerah pengampu sesuai dengan kewenangannya,” jelas Asep Supriadi.

BACA Juga: Bappeda Kota Sukabumi Selenggarakan FPD 2023 Guna Menyusun Rencana Kerja Tahun 2024

Red*
COPYRIGHT © SUKABUMINEWS 2023

Anda boleh beropini dengan mengomantari Artikel di atas

Previous Post Next Post

نموذج الاتصال