Liga sepakbola tertinggi Prancis baru-baru ini gempar setelah beberapa pemain menolak untuk mengambil bagian dalam program mendukung LGBT. [Net] |
sukabumiNews.net, PRANCIS
– Liga Profesional Prancis, badan pengatur sepak bola domestic telah meminta
para pemain Ligue 1 dan Ligue 2 untuk memakai jersey dengan nomor berwarna
pelangi pada pertandingan yang digelar akhir pekan, menjelang Hari
Internasional melawan Homofobia, Transfobia dan Bifobia.
Namun, sejumlah pemain (termasuk pemain Muslim) menolak memakai jersey dengan nomor berwarna pelangi dan memilih untuk tidak mengikuti pertandingan.
Persatuan Pesepakbola
Profesional Nasional mengatakan bahwa bukan hak para pemain untuk menyampaikan
“pesan kolektif”. Dikatakan dalam sebuah pernyataan bahwa klub harus meminta mereka
untuk melakukannya.
Toulouse menyisihkan
para pemain yang tidak ingin mengenakan jersey itu. Tapi bek Maroko Zakaria
Aboukhlal membela pilihannya untuk tidak ambil bagian dalam kampanye.
“Rasa hormat adalah
nilai yang sangat saya hargai. Itu meluas ke orang lain, tetapi juga mencakup
rasa hormat terhadap keyakinan pribadi saya sendiri. Oleh karena itu, saya
tidak yakin saya adalah orang yang paling cocok untuk berpartisipasi dalam
kampanye ini,” tulisnya di Twitter.
Selain Zakaria,
Mostafa Mohamed dari Nantes juga dikeluarkan dari daftar tim untuk hasil imbang
0-0 melawan Toulouse karena alasan yang sama, menolak mendukung kampanye LGBT.
Je n’ai pas pris part aujourd’hui au match Toulouse - Nantes.
— Mostafa Mohamed (@mmostafa_11) May 14, 2023
Je ne souhaite pas du tout polémiquer mais je me dois de faire part de ma position.
Le respect des différences, ce serait le respect de l'autre, le respect de soi, le respect de ce qui sera mis en commun et de ce…
Dia mengatakan dia
tidak ingin “berdebat” tetapi ingin mengklarifikasi sikapnya.
“Mengingat akar saya,
budaya saya, pentingnya keyakinan dan agama saya, tidak mungkin bagi saya untuk
berpartisipasi dalam kampanye ini,” tulisnya di Twitter.
“Saya berharap
keputusan saya dihormati serta keinginan saya untuk tidak memperdebatkan hal
ini dan semua orang diperlakukan dengan hormat,” katanya.
Bek Guingamp asal
Senegal, Donatien Gomis dikabarkan absen dari pertandingan Ligue 2 melawan
Sochaux pada Sabtu karena alasan yang sama.
Desakan Sanksi
dari Menteri Olahraga Prancis
Menteri pelabuhan
Amelie Oudea-Castera menambah kontroversi dengan meminta semua orang mendukung
kampanye tersebut dan mensanksi mereka yang menolak.
“Saya pikir itu
adalah tanggung jawab klub untuk mengambil sanksi,” katanya. “Selama kampanye
seperti itu, yang melibatkan semua klub pada subjek dasar non-diskriminasi,
Anda harus hadir.”
Dia berkata di
Twitter: “Gay atau normal, kita semua memakai baju yang sama. Dalam kejuaraan
sepak bola Prancis, setiap orang harus mendukung pesan sederhana tentang hidup
bersama dan non-diskriminasi.”