Sekretaris Umum PP Muhammadiyah, Abdul Mu’I mengatakan, Alquran akan membawa Umat Islam unggul jika ayat-ayatnya dimaknai dengan pendekatan kreatif. [Foto: Dok. PP. Muhammadiyah] |
sukabumiNews.net,
JAKARTA – Sebagai wahyu yang ditanzilkan Allah Swt, ayat-ayat Alquran niscaya
tetap dan bersih dari setitik pun kecacatan. Namun untuk membawa kaum muslimin
pada kehidupan yang unggul, Alquran tidak dapat dipahami secara apa adanya.
Demikian dikatakan Sekretaris
Umum PP Muhammadiyah, Abdul Mu’i dalam Hari Bermuhammadiyah di UMJ, belum lama
ini.
Menurutnya, ayat-ayat
Alquran hanya akan bertenaga jika dimaknai dengan pendekatan kreatif
sebagaimana yang telah dilakukan oleh KH Ahmad Dahlan ketika menerjemahkan
makna Surat Al-Ma’un.
Mu’ti memberi satu
contoh, misalnya pada penerjemahan kata ‘fasiiru fil ardhi’ (berjalanlah di
atas muka bumi) yang di Alquran ada enam kali pengulangan.
Dalam beberapa
tafsir, perintah berjalan (fasiiru) itu diterjemahkan secara harfiah, yakni
berjalan di atas muka bumi. Menurutnya, terjemahan itu tidak cukup karena tidak
memberikan dampak nyata bagi kaum muslimin. Oleh karenanya, diperlukan
penerjemahan kreatif secara maknawi.
“Fasiiru kalau
ditafsirkan itu tidak ada unsur yang sifatnya keunggulan. Maka saya
menerjemahkan dengan pendekatan kreatif, ‘jelajahilah dunia’ sehingga Alquran
itu punya pesan bagi kita untuk jadi orang yang punya wawasan global dan
mendunia dan menjadi orang yang siap di manapun berada,” ujarnya, dikutip sukabumiNews.net,
dari situs resmi Muhammadiyah, Jum’at (12/5/2023).
Dengan pendekatan
kreatif dan maknawi, menurut Mu’ti perintah ‘fasiiru’ juga memberi konsekuensi
lanjutan bagi kaum muslimin. Misalnya isyarat untuk menyediakan sarana
penunjang perintah tersebut seperti alat transportasi hingga bisnis penginapan.
“Sehingga ndak ada
perintah, tapi secara tidak langsung Allah memerintah kita untuk membuat alat
transportasi yang memungkinkan kita menjelajahi dunia. Tidak ada perintahnya,
tapi ada isyaratnya,” kata Mu’ti mengutip beberapa ayat Alquran yang menukil
tentang binatang ternak, lautan, dan bahtera.
Contoh lainnya, pada
ayat tentang perbedaan suku bangsa, kata dia mengisyaratkan kaum muslimin untuk
menguasai berbagai bahasa dunia. Ayat-ayat lainnya di dalam Alquran pun
menurutnya berpotensi menggerakkan kaum muslimin pada keunggulan jika dipahami
dengan pendekatan kreatif.
“Ini jadi kunci dan
umat itu maju kalau Alquran itu kita pahami dengan pendekatan kreatif,”
pungkasnya. (afn)
BACA Juga: Tak Terima Al Quran Dibakar, Demonstran Turki Bakar Bendera Swedia
COPYRIGHT © SUKABUMINEWS 2023