Kuncinya disimpan dalam tas hijau dengan sulaman emas dan kutipan tertulis di atasnya: "Allah memerintahkanmu untuk melakukan tugasmu demi orang-orang." [Istimewa] |
sukabumiNews.net – MESKIPUN Masjidil Haram dan Ka'bah kini berada dalam pengawasan pemerintah Arab Saudi, kunci Ka'bah dijaga oleh suku Al-Shaiba. Sebelumnya, wali aslinya adalah cucu dari Qusai Bib Kilab Bin Murrah.
Mengutip beberapa
portal berita Arab Saudi yang mengabarkan, setelah penaklukan Mekkah, Ali bin
Thalib membawa kunci Ka'bah dari Othman bin Talha, penjaga Ka'bah tapi bukan
seorang Muslim.
Begitu itu terjadi,
Allah berfirman bahwa Nabi Muhammad S.A.W akan mengembalikan kunci itu kepada
pemiliknya yang berhak.
“Allah
memerintahkanmu untuk mengembalikan amanah kepada yang berhak menerimanya; dan
ketika Anda menilai dua orang, menilai sama." (Surah An-Nisa 4:58)
Nabi Muhammad
kemudian memerintahkan Ali bin Thalib untuk mengembalikan kunci tersebut kepada
Othman bin Talha dan meminta maaf atas kesalahan tersebut.
Sebelumnya, wali
aslinya adalah cucu dari Qusai Bib Kilab Bin Murrah.
Otsman bin Thalhah heran, bagaimana penakluk Mekkah mengembalikan kunci kepadanya padahal ia bukan seorang muslim. Ali Ibn Thalib kemudian memberitahunya, Tuhan ingin dia menyimpan kunci Ka'bah.
Mendengar itu, Otsman
bin Thalhah tetap memeluk Islam dan hingga kini, Bani Shaiba tetap menjadi
penjaga kunci Ka’bah.
Oleh karena itu,
mereka bertugas menjaga tempat suci, termasuk membuka dan menutup pintu Bait
Suci, merawat dan mencuci Kishwah, kain besar yang menutupi Bait Suci.
Seperti
apa kunci Ka'bah itu?
Kumci Ka'bah (Istimewa) |
Gemboknya terbuat dari nikel, dilapisi emas 18 karat dan panjang 35 sentimeter.
Kuncinya disimpan
dalam tas hijau dengan sulaman emas di atasnya dengan kutipan tertulis di
atasnya: "Allah memerintahkanmu untuk melakukan tugasmu demi
orang-orang."
Artikel ini telah
tayang di ASTRO AWANI dengan judul “Siapa Pegang Kunci Kaabah?”
BACA Juga: Bagaimana Kaum Muslim Menentukan Arah Kiblat di Masa Lalu?
Editor/Penerjemah: AM*