Sebanyak 31 warga di Kecamatan Cikembar Kabupaten Sukabumi diduga keracunan usai menyantap nasi uduk. [Gambar Ilustrasi] |
sukabumiNews.net,
CIKEMBAR (KAB. SUKABUMI) – Puluhan warga di Kecamatan Cikembar Kabupaten
Sukabumi diduga mengalami keracunan usai menyantap nasi uduk.
Kapolsek Cikembar,
Polres Sukabumi, AKP R. Panji Setiaji mengatakan, berdasarkan peninjauan di
lapangan, sedikitnya 31 warga mengalami keracunan setelah menyantap nasi uduk tersebut.
“Dari 31 korban, 27 orang diantaranya merupakan warga Desa Sukamulya, dan 4 orang lainnya adalah warga dari luar Desa Sukamulya. Namun mereka masih tinggal di wilayah Kecamatan Cikembar,” terang AKP R. Panji kepada sukabumiNews.net, Rabu (1/3/2023).
Panji juga mengatakan
bahwa dari 31 korban keracunan, 16 orang diantaranya merupakan karyawan pabrik
dari PT Paiho Indonesia.
"Keracunan masal
ini, diduga kuat karena mengomsumsi makanan berupa nasi uduk, orek tempe, orak
arik telur dan gorengan tempe mendoan yang diperoleh dengan cara membeli di
sebuah warung milik SS (inisial) yang berada di Jalan Perintis Kemerdekaan,
tepatnya di Kampung Ciangsana I, RT 001/RW 004, Desa Sukamulya Kecamatan
Cikembar," beber Panji.
Dikatakan Panji, seluruh korban sudah mendapatkan perawatan atau pengobatan di Klinik PT. Paiho
Indonesia. Sementara, tambah dia, korban lainnya sudah berobat ke Pusat
Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) Cikembar.
"Seluruh korban
tersebut, tidak dilakukan rawat inap dan sudah pulang ke rumahnya
masing-masing. Bahkan, sebagian karyawan dari PT. Paiho ada yang langsung
kembali bekerja," ungkapnya.
Dijelaskan Panji, berdasarkan
pemeriksaan petugas kepolisian, peristiwa keracunan massal ini bermula saat
Ketua RW 04 bernama Heri mendapatkan informasi bahwa di lingkungannya ada sejumlah
warga yang mengeluhkan pusing, lemas, mual, sakit perut dan sering BAB, setelah
mengonsumsi nasi uduk.
BACA Juga: Puluhan Warga Manonjaya Tasikmalaya Alami Keracunan Makanan Syukuran
Di mana nasi uduk tersebut
diduga dibeli di sebuah warung makan milik SS pada Selasa (28/2/2023) sekitar pukul
06.15 WIB dengan harga sekira Rp3 ribu per bungkus.
"Selang sekitar
15 sampai 20 menit setelah mengkonsumsi nasi uduk tersebut, mereka merasakan
efeknya sebelum berangkat bekerja, yakni merasa lemes, mual, muntah, sakit perut
dan sering BAB," terang Panji.
Setelah itu, tutur
Panji, sekira pukul 12.00 WIB Ketua RW setempat memberitahukan peristiwa yang mereka
alami ke Mapolsek Cikembar dan Puskesmas Kecamatan Cikembar, untuk penanganan
lebih lanjut.
“Setelah mendapatkan
informasi kasus keracunan massal ini, kami bersama anggota langsung mendatangi
TKP untuk pendataan korban serta melakukan koordinasi dengan pihak Puskemas
Kecamatan Cikembar. Kami juga mengumpukan barang bukti atau sample sisa makanan
untuk dicek Lab," paparnya.
Untuk memastikan
penyebab keracunan massal yang diduga akibat memakan nasi uduk tersebut, tambah
Kapolsek, saat ini petugas medis dari Puskesmas Cikembar tengah melakukan
observasi dan melakukan penelitian.
“Tidak ada korban meninggal dunia akibat keracunan massal ini. Hanya saja dilakukan pengobatan atau rawat jalan di Puskesmas Kecamatan Cikembar dan di klinik PT. Paiho Indonesia,” tuturnya.
Dengan adanya kejadian ini, Panji mengimbau kepada masyarakat sekitar agar waspada. Sebab menurutnya tidak menutup kemungkinan akan adanya korban bertambah.
BACA Juga: Diduga Keracunan Makanan Acara Maulidan, Puluhan Warga Dibawa ke PKM
Editor: AM
COPYRIGHT © SUKABUMINEWS 2023