sukabumiNews.net, JAKARTA
– Pemerintah Indonesia melalui Kementerian Agama (Kemenag) RI mengumumkan awal
1 Ramadan 1444 H jatuh pada Kamis (23/3/2023).
Hal ini disampaikan Menag RI Yaqut Cholil Qoumas uasi menjalankan sidang isbat untuk menentukan awal bulan Ramadhan pada Rabu sore (22/3/2023). Sehingga Kemenag menetapkan awal puasa Ramadhan 1444 H atau 2023 M dimulai pada Kamis (23/3).
Keputusan ini
ditetapkan melalui sidang isbat yang digelar secara hybrid antara daring
(online) dan luring (offline) di Auditorium HM Rasjidi, Kantor Kemenag.
“Secara mufakat,
bahwa 1 Ramadhan 1444 Hijriah jatuh pada hari Kamis tanggal 23 Maret 2023
Masehi,” kata Menteri Agama (Menag) Yaqut Cholil Qoumas dalam Konferensi Pers
Penetapan 1 Ramadan 1444 H yang dilihat detikHikmah melalui siaran YouTube
Bimas Islam TV Kemenag.
Hadir dalam sidang
isbat 2023 Tim Hisab Rukyat Kemenag, pimpinan Majelis Ulama Indonesia (MUI),
Komisi VIII DPR RI, Mahkamah Agung (MA), duta besar negara sahabat, Badan
Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG), Badan Informasi Geospasial
(BIG), Bosscha Institut Teknologi Bandung (ITB), Planetarium, Pakar Falak dari
Ormas-ormas Islam, Lembaga dan instansi terkait, dan pimpinan organisasi
Kemasyarakatan Islam hingga pondok pesantren.
Sama seperti
tahun-tahun sebelumnya, gelaran sidang isbat 2023 ini diawali dengan pemaparan
posisi hilal awal Ramadan 1444 H berdasarkan hasil hisab atau perhitungan
astronomi. Pemaparan tersebut dilakukan oleh Anggota Tim Hisab Rukyat Kemenag
Asadurrahman pada pukul 17.00 WIB.
Secara hisab, posisi
hilal di Indonesia saat sidang isbat awal Ramadan 1444 H, sudah memenuhi
kriteria baru yang ditetapkan MABIMS (Menteri Agama Brunei, Indonesia,
Malaysia, dan Singapura) 2021. Kriteria yang dimaksud yakni tinggi hilal
minimal 3 derajat, sudut elongasi 6,4 derajat, umur bulan 8 jam, dan memenuhi
kriteria Wujudul Hilal.
Menurutnya,
berdasarkan kriteria tersebut, seluruh wilayah Indonesia sudah memenuhi syarat.
Ketinggian hilal di seluruh wilayah Indonesia sudah di atas ufuk, berkisar
antara 6 derajat 42 menit sampai dengan 8 derajat 45 menit dan sudut elongasi
antara 7,55 derajat sampai dengan 9,32 derajat.
Kemudian, sidang
isbat dilanjutkan secara tertutup usai shalat Maghrib. Sidang isbat tersebut
merujuk pada gabungan data hisab awal yang kemudian dikonfirmasi melalui hasil
pengamatan hilal atau rukyatul hilal oleh Tim Kemenag di 124 titik lokasi dari seluruh
Indonesia.
Rukyatul hilal tersebut dilaksanakan oleh Kanwil Kementerian Agama dan Kemenag kabupaten/kota, bekerjasama dengan peradilan agama dan ormas Islam serta instansi lain, di daerah setempat.
Hasil rukyatul hilal yang dilakukan ini pun dilaporkan sebagai
bahan pertimbangan hasil sidang isbat penentuan awal Ramadan 1444 H.
Editor: AM
COPYRIGHT © SUKABUMINBEWS 2023