sukabumiNews.net, TAIPEI (TAIWAN) – Kantor Dagang dan
Ekonomi Indonesia (KDEI) di Taipei berkomitmen memberikan perlindungan bagi
para Pekerja Migran Indonesia (PMI) di Taiwan serta memastikan agar mereka
mendapatkan hak-haknya sebagai Warga Negara Indonesia (WNI) yang bekerja di
luar negeri.
“Meskipun Indonesia tidak memiliki hubungan diplomatik
dengan Taiwan, negara tetap hadir untuk memberikan perlindungan bagi Pekerja
Migran Indonesia di Taiwan,” kata Analis Departemen Tenaga Kerja KDEI Noerman
Adhiguna kepada lima wartawan Indonesia yang tengah berkunjung ke Taipei,
Taiwan, Kamis (9/2/2023).
Para wartawan dimaksud tergabung dalam organisasi
Serikat Media Siber Indonesia (SMSI). Mereka berkunjung ke Taiwan atas undangan
Biro Pariwisata Kementerian Transportasi dan Komunikasi Taiwan untuk menghadiri
“Taiwan Lantern Festival” (Festival Lentera Taiwan). Festival lampion itu
sendiri berlangsung dari 4 hingga 19 Februari 2023.
Adapun lima wartawan senior dimaksud adalah Aat Surya
Safaat (Pemred Asatu online), Retno Intani (Dewan Redaksi indonesiatoday.co),
Umi Syarifah (Pemred Sudut Pandang), Jon Heri (Pemred jodanews.com), dan Yono
Hartono (Pemred korandetak.com).
Menurut Noerman, saat ini jumlah PMI di Taiwan
mencapai lebih dari 250 ribu orang. Dengan jumlah yang begitu banyak, tidak
dapat dielakkan adanya beberapa kasus yang melibatkan para PMI, baik yang
memiliki status keimigrasian valid, maupun yang berstatus sebagai overstayer.
KDEI Taipei, lanjutnya, secara proaktif memberikan
himbauan agar para PMI selalu up-to-date dengan situasi terkini. Topik himbauan
KDEI Taipei cukup beragam, mulai dari sosialisasi peraturan-peraturan setempat,
waspada penipuan lowongan kerja di sosial media, hingga bahaya narkoba.
Himbauan-himbauan itu dilakukan, baik secara tatap
muka melalui berbagai kegiatan KDEI Taipei, melalui Satgas PMI yang tersebar di
seluruh Taiwan, maupun melalui sosial media KDEI Taipei. KDEI Taipei juga
melakukan penanganan terhadap kasus-kasus yang melibatkan WNI di Taiwan.
Khusus pada segmen PMI, KDEI Taipei tidak hanya
menangani para PMI yang terlibat kasus-kasus ketenagakerjaan, namun juga
memberikan pendampingan terhadap PMI yang menghadapi kasus-kasus hukum, sakit
keras, kecelakaan lalu lintas, hingga pemulangan jenazah PMI yang meninggal
dunia ke daerah asalnya.
“Jadi, pada prinsipnya, KDEI Taipei memandang PMI
bukan hanya sebagai penyumbang devisa negara, tetapi juga sebagai Warga Negara
Indonesia yang memiliki hak dan kewajiban masing-masing,” kata Noerman.
Analis Departemen Tenaga Kerja KDEI Taipei itu
menyatakan, KDEI Taipei hadir di Taiwan untuk menjamin agar seluruh hak para
PMI yang bekerja di Taiwan dapat dipenuhi sesuai ketentuan yang berlaku.
Mitra strategis
Sementara itu Analis Departemen Perdagangan KDEI
Taipei Muhammad Fuad Hamzah pada kesempatan yang sama mengemukakan, Taiwan
dalam bidang perdagangan internasional merupakan mitra strategis bagi
Indonesia.
Taiwan merupakan salah satu pintu gerbang bagi Indonesia
untuk bergabung dalam rantai pasok internasional dalam berbagai produk seperti
alat kesehatan, alat golf, sepeda, kapal dan elektronik.
Taiwan sendiri memiliki keunggulan kompetitif dalam
teknologi dan modal, terutama dalam pembuatan mesin. Di sisi lain, ekspor
Indonesia berkembang dan bergerak maju dalam menghasilkan lebih banyak produk
bernilai tambah.
“Saya yakin hubungan antara Indonesia dan Taiwan
selama ini saling melengkapi dan saling menguntungkan. Ini termasuk dalam
perdagangan. Taiwan telah menjadi pemain utama yang memiliki kinerja ekspor
sangat baik, dengan tujuan utama ke Korea, Jepang, China dan Amerika Serikat,”
kata Muhammad Fuad.
Dalam kaitan itu, lanjutnya, Taiwan perlu dan banyak
mengimpor bahan-bahan baku dari Indonesia, mulai dari seafood, kopi, kakao,
furniture, isolasi kabel, lembaran kaca pelampung, ban sepeda hingga mobil.
Disebutkan pula, ekspor Indonesia ke Taiwan terus
meningkat dari tahun ke tahun. Hingga November 2022, ekspor nonmigas Indonesia
ke Taiwan telah mencapai 7,4 miliar USD. Neraca perdagangan keduanya mencapai
3,3 miliar USD.
“Berdasarkan fakta-fakta tersebut, saya melihat ini
sebagai indikator positif. Saya percaya perdagangan antara Indonesia dan Taiwan
akan terus tumbuh dan berkembang menuju perubahan yang lebih baik,” kata Analis
Departemen Perdagangan KDEI Taipei itu.
BACA Juga: PM Anwar Ajak Komunitas Bisnis Arab Saudi untuk Berinvestasi di Malaysia
COPYRIGHT © SUKABUMINEWS 2023