BEM STKIP Mutiara menggelar diskusi soal pendidikan bersama Pemcam dan usnsur Dinas Pendidikan tingkat Kecamatan di aula Kecamatan Sukaraja, Jum'at (24/2/203). [Foto: Prim RK] |
sukabumiNews.net,
SUKARAJA – Badan Eksekutif Mahasiswa Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan
(BEM STKIP) Bina Mutiara Sukabumi menggelar diskusi bersama Pemerintah
Kecamatan (Pemcam) Sukaraja dan unsur Dinas Pendidikan tingkat Kecamatan.
Dalam diskusi yang
berlangsung di Aula Kecamatan Sukaraja Kabupaten Sukabumi pada Jumat (24/2/2023)
ini BEM STKIP menyoroti tentang sejumlah persoalan mengenai Pendidikan, Sosial,
Ekonomi dan Budaya masyarakat di wilayah Pemcam Sukaraja.
Camat Sukaraja Erry
Erstanto mengaku, pihaknya mendapatkan kunjungan dari BEM STKIP Bina Mutiara
Sukabumi untuk berdiskusi tentang sejumlah permasalahan tersebut, khususnya
yang ada di wilayah Kecamatan Sukaraja.
"Kita berdiskusi
dengan mereka bagaimana terkait kondisi pendidikan, sosial ekonomi dan kita
bedah terkait sejumlah persoalan beserta solusi-solusinya ke depan seperti apa,"
kata Erry.
Salah satu yang
menarik pada diskusi ini adalah mengenai gagasan program Duta Pendidikan. Mengenai
pergram ini mereka menyampaikan sejumlah gagasan bagaimana dunia pendidikan ke
depan, di mana semua warga berhak mendapatkan pendidikan.
"Mereka mungkin
miris dengan keberadaan anak-anak jalanan yang belum tersentuh oleh pendidikan.
Tidak saja anak-anak jalanan, tadi juga ada penyandang disabilitas yang tidak
bisa atau tidak mudah menerima akses pendidikan. Makanya mereka memilih konsep
Duta pendidikan itu untuk bagaimana cara meraihnya. Tapi konsepnya masih belum
jelas,” papar Erry.
Untuk itu, Erry
meminta kepada mereka untuk membuat semacam makalah, supaya bisa dikaji bersama-sama.
"Mudah mudahan
dengan adanya makalah dari mereka itu kita kaji untuk menjadi solusi ke depannya,”
harap Camat Sukaraja.
Di tempat yang sama,
Pengawasan Pendidikan wilayah Kecamatan Sukaraja, Ahmad Yani mengatakan bahwa
dalam diskusinya bersama BEM STKIP tersebut juga dibahas mengenai adanya delapan
standar pendidikan.
“Terutama terkait
keunggulan keunggulan yang ditanyakan oleh para mahasiswa sekaitan dengan ada 4
sekolah penggerak di wilayah Kecamatan Sukaraja yang berhasil mendapatkan dana
bos kinerja,” ungkap Ahmad Yani.
Ahmad Yani mengaku bersyukur,
atas dilibatkannya dalam diskusi yang digagas para mahasiswa ini.
Mengenai adanya 4
sekolah penggerak di wilayah Kecamatan Sukaraja yang berhasil mendapatkan dana
bos kinerja, Yani mengatakan bahwa pihkanya tidak memprioritaskan salah satu
sekolah untuk maju.
“Tetapi dengan melaksanakan
program Kelompok Kerja Guru (KKG) dengan menentukan narasumber atau guru pemandu
yang bekerja di gugus. Dan di wilayah Kecamatan Sukaraja terdapat 3 gugus yang
eksis terkait penyebaran kurikulum merdeka,” katanya.
Dalam diskusi ini
juga terungkap akar permasalahan kekuarangan guru PNS di wilayah Kecamatan Sukaraja
pada tahun 2023 saat ini. Hal ini, kata Ahmad Yani lantaran banyak PNS di
wilayahmnya yang memasuki purna bakti.