Ketua Umum PBNU, KH Yahya Cholil Staquf atau Gus Yahya. [Foto: Istimewa] |
sukabumiNews.net, JAKARTA – Ketua Umum PBNU, KH Yahya Cholil Staquf atau Gus Yahya menyayangkan sikap Rasmus Paludan, ekstremis sayap kanan, dan politisi rasialis Swedia-Denmark yang kembali melakukan aksi membakar Al-Qur'an.
Gus Yahya menilai
Paludan berbuat sia-sia dan hanya orang putus asa yang hilang akal karena
melihat kekalahan tak terhindarkan dari kesombongan identitasnya sendiri.
“Whatever his cause
is, it is doomed to fail. Mari kita teruskan saja duduk santai menikmati
kesyahduan iman kita sendiri sambil menunggu Rasmus Paludan runtuh bersama
segala cita-citanya atau dia insaf kemudian berbelok ke jalan yang benar,” kata
Gus Yahya dalam keterangannya di Jakarta, dikutip NUOnline, belum lama ini.
Paludan kembali
melakukan aksinya membakar salinan Al-Qur'an pada Jum’at (27/1/2023) waktu
setempat. Aksi pembakaran kitab suci umat Islam dilakukan di depan masjid serta
Kedutaan Besar Turki di Kopenhagen, Denmark.
"Masjid ini
tidak punya tempat di Denmark," kata Paludan dalam siaran langsung di
halaman Facebooknya.
> BACA: Tak Terima Al Quran Dibakar, Demonstran Turki Bakar Bendera Swedia
> BACA Juga: Penghina Al Qur'an Salman Rushdie Ditikam Lehernya Berkali-Kali di New York
Menurut Gus Yahya,
meski kitab umat Islam dibakar, jelas Al-Qur'an tidak sedikit pun menjadi hina
karena perbuatannya. "Perbuatan
Paludan justru akan sia-sia. Sebab, apabila dia bermaksud menjauhkan orang dari
Al-Qur'an, perbuatan Paludan justru malah
mendorong rasa penasaran mereka yang belum tahu isi Al-Qur'an,"
ucap Gus Yahya.
Jika maksud
pembakarannya untuk melampiaskan kemarahan kepada Turki, kata Gus Yahya,
Al-Qur'an tidak menanggung apa pun yang menjadi tanggung jawab Turki. “Kalau
dia bermaksud menyerukan agar Eropa kulit putih bersatu melawan Islam,
perbuatannya justru memancing orang-orang Eropa di luar kelompoknya untuk
melawannya,” ujar Gus Yahya. Jika terjadi konflik universal atas perbuatan
Paludan itu, kata Gus Yahya, tidak akan ada kelompok, termasuk kelompok
Paludan, yang bisa menang.
BACA Juga Artikel Terkait: Memahami Insiden Pembakaran Al-Qur’an di Swedia Sebagai Pemicudan Simbolisasi Gerakan Islamophobia Global
COPYRIGHT © SUKABUMINEWS 2023