PT Semen Jawa dan PT Tambang Semen Sukabumi Siapkan 93 Program Berkonsep ESG 4 Plus

Direktur PT Semen Jawa dan PT Tambang Semen Sukabumi, Somchai Dumrongsil (tengah), didampingi Government Liaison and Community Relation Manager, Indra Leksono. [Foto: Istimewa] 

sukabumiNews.net, KAB. SUKABUMI – PT Semen Jawa dan PT Tambang Sukabumi mantap memasuki babak baru dalam penerapan Siam Cement Group (SCG) Environmental Social Governance (ESG) 4 Plus untuk mencapai keberlanjutan dan mendukung kesejahteraan masyarakat Kabupaten Sukabumi.

Selama satu dekade, perusahaan ini telah berkontribusi terhadap pembangunan multisektor, khususnya pada lima desa yang berada di wilayah operasional, meliputi Desa Sirnaresmi, Desa Kebonmanggu, Desa Wangunreja, Tanjungsari, dan Desa Sukamaju.

Tahun ini, perusahan tersebut telah menyiapkan 93 program berlandaskan ESG 4 Plus, terdiri dari program yang sama dan program baru, mencakup inovasi teknologi, pembangunan multisektor, dan kolaborasi dengan stakeholder.

Menurut Presiden Direktur PT Semen Jawa dan PT Tambang Semen Sukabumi, Somchai Dumrongsil, SCG ESG 4 Plus dikembangkan oleh SCG dari prinsip ESG dengan empat fokus, yaitu mengurangi emisi karbon (Set Net Zero), menciptakan produk dan industri hijau (Go Green), menekan kesenjangan (Reduce Inequality), dan merangkul kolaborasi dengan berbagai stakeholder (Embrace Collaboration).

Sementara Plus bermakna keadilan dan transparansi, baik di dalam maupun di luar perusahaan.

“Perusahaan telah menjalankan program Corporate Social Responsibility (CSR) sejak tahun 2013. Implementasi ESG 4 Plus sesungguhnya telah tecermin pada program pembangunan multisektor yang selama ini kami jalankan dan tertuang dalam rencana jangka panjang perusahaan,” Somchai kepada sukabumiNews.net, Rabu (25/1/2023).

Rencana tersebut tutur dia, tentunya berangkat dari tantangan serta potensi yang ada di masyarakat Sukabumi. “Tahun ini, kami akan mengusung beberapa program unggulan dengan mempererat kolaborasi seluruh elemen dan merangkul masyarakat lebih luas,” sambungnya.

Dijelaskan Somchai, untuk mengurangi emisi karbon dan menciptakan industri hijau, perusahaan mengusung inovasi teknologi Alternative Raw and Alternative Fuel (AR/ AF), yaitu pemanfaatan limbah industri menjadi bahan bakar pengganti energi fosil dan bahan baku alternatif untuk pembuatan semen.

Di sisi lain, perusahaan juga tengah mengembangkan inovasi Refuse-Derived Fuel (RDF), teknologi pengolahan sampah perkotaan / Municipal Solid Waste (MSW) untuk menghasilkan energi panas sebagai bahan bakar produksi semen.

“Proyek ini dibangun di TPA Cimenteng untuk membantu Pemerintah Kabupaten Sukabumi dalam mengatasi persoalan limbah. Kedua inovasi ini selaras dengan target net-zero pada tahun 2050 yang ditargetkan pemerintah Indonesia,” beber Somchai.

Lebih lanjut Somchai menjelaskan, untuk menekan kesenjangan sosial dan merangkul kolaborasi, perusahaan kembali melanjutkan Program Pemberdayaan Masyarakat (PPM) yang tahun ini menyasar lima desa, yaitu Desa Kebonmanggu, Sirnaresmi, Sukamaju, Tanjungsari, dan Wangunreja.

Program pembangunan multisektor ini kata Somchai, meliputi infrastruktur, agama dan budaya, pendidikan, kesehatan, dan lingkungan, dengan total biaya sebesar Rp1,6 miliar. 

“Salah satu hasil PPM yang manfaatnya sudah dirasakan masyarakat luas adalah pembangunan jalan di Sukabumi sepanjang lebih dari  9.700 m2 yang dibangun secara bertahap sejak tahun 2013 hingga 2022,” terangnya.

Red*
COPYRIGHT © SUKABUMINEWS 2023

Anda boleh beropini dengan mengomantari Artikel di atas

Previous Post Next Post

نموذج الاتصال