Dampak Resesi Ekonomi Global Melanda Dunia, PT Pratama Istirahatkan 20 Persen Karyawan

General Manager (GM) PT. Pratama Abadi Industri, Lutfi Ahmads. [Foto: Prim RK] 


sukabumiNews.net, KAB. SUKABUMI – Kalangan pengusaha tengah mempersiapkan perusahaan-perusahaannya menghadapi dampak resesi ekonomi global yang akan terjadi tahun depan. Akibatnya, hampir 20 persen perusahaan melakukan pengurangan karyawan dengan program pengunduran diri secara sukarela.

Salah satunya seperti yang dilakukan PT. Pratama Abadi Industri, perusahaan sepatu yang berlokasi Jalan Raya Sukabumi - Cianjur, Desa Titisan, Kecamatan Sukalarang, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat.

Perusahaan ini telah mengurangi 20 persen karyawannya secara berkala, dari jumlah total karyawan sebanyak 20 ribu, atau sekitar 2 ribu karyawan diantaranya telah mengundurkan diri secara sukarela.

General Manager (GM) PT. Pratama Abadi Industri, Lutfi Ahmad mengatakan, seluruh pabrik sepatu, industri garmen dan padat karya yang oreantik export semuanya terdampak.

“Karena pasaran kita dunia kalau situasi di luarnya tidak kondusip seperti yang terjadi antara Ukraine dan Rusia hingga berdampak pada ekspor berkurang. Akibat saling embargo, terutama yang bertujuan ke negara Eropa. Hari ini mereka lebih penting makan dari pada beli sepatu,” beber Lutfi Ahmad kepada sukabumiNews dalam keteranggannya, Ahad (4/12/2022).

Sementara kata Lutfi, PT. Pratama sendiri ekspornya lebih banyak ke Eropa seperti Amerika, Jerman dan negara lainnya, meski pun ada juga yang pemasaran ke Asia seperti Jepang.

“Dengan adanya krisis global ini, maka sangat berdampak pada produksi maupun ekspor perusahaan. Kita ini perusahaan job order, ordernya yang pasti pasti aja. Intinya, jika perusahaan ada order, maka ada banyak karyawan. Tapi jika tidak ada order, tidak ada kerja, otomatis aktivitas berkurang," terang Lutfi.

Dia menambahakan bahwa pengurangan karyawan Pratama sebelumnya itu cukup kondusif, karena Faktor kepercayaan karyawan terhadap sarikat pekerja dan perusahaannya besar.

"Sudah kita coba pada saat pandemi Covid-19. Hampir ribuan karyawan kita kurangi akibat Covid. Tapi setelah Covidnya landai kita panggil kembali karyawan kita yang saat itu terdampak,” ungkapnya.

GM) PT. Pratama Abadi Industri itu memohon kepada karyawan, dengan adanya krisis dunia ini, untuk mengundurkan diri secara sukarela. “Kita kasih pesangon-nya sesuai dengan UU ketenaga kerjaan satu kali PMTK dan plus hak hak mereka," harapnya.

"InsyaAllah nanti krisis nya berakhir, ordernya naik, karyawan yang kemaren mengundurkan diri kita akan rekrut kembali. Berdasarkan data dari HRD dan Sarikat pekerja sesuai komitmen dengan catatan Perusahaan normal kembali," imbuhnya.

Lutfi berharap dengan adanya kondisi seperti ini semua lapisan, termasuk pemerintahan, institusi-institusi dan yang lainnya memahami situasi saat ini, karena posisinya memang sama-sama sulit.

"Saya berharap kepada pemerintah harus bisa menjaga tatanan, supaya investor tetap aman, terkendali, kondusif agar bisa berjalan dengan roda dan ritme nya perusahaan sesuai kemampuannya. Apabila hal tersebut tidak terkendali perusahaan tidak akan berjalan,” tutupnya.

Sementara itu, Sekjen PUK SP TSK- SPSI  PT. Pratama Abadi Industri Makmun mengaku dengan adanya krisis global ini sangat mempengaruhi. Sehingga secara terpaksa pihaknya harus melakukan kebijakan-kebijakan guna menyelamatkan perusahaan.

"Alhamdulillah dengan pengalaman dan komitmen kita dengan perusahaan adalah ketika memang pada saat adanya pengurangan karyawan oleh perusahaan pada saat krisis. Dan apabila Perusahaan sudah kembali normal karyawan karyawan atau anggota kami yang terkena dampak akan kami utamakan untuk kembali direkrut,” uacpanya.

BACA Juga: Peduli Gempa Cianjur dan Sukabumi, PT Pratama Abadi Industri Luncurkan 6 Program Bantuan

Pewarta: Prim RK
Editor: AM
COPYRIGHT © SUKABUMINEWS 2022

Anda boleh beropini dengan mengomantari Artikel di atas

Previous Post Next Post

نموذج الاتصال