General Manager (GM)
PT. Pratama Abadi Industri, Lutfi Ahmad mengatakan, seluruh pabrik sepatu,
industri garmen dan padat karya yang oreantik export semuanya terdampak.
“Karena pasaran kita
dunia kalau situasi di luarnya tidak kondusip seperti yang terjadi antara
Ukraine dan Rusia hingga berdampak pada ekspor berkurang. Akibat saling embargo,
terutama yang bertujuan ke negara Eropa. Hari ini mereka lebih penting makan
dari pada beli sepatu,” beber Lutfi Ahmad kepada sukabumiNews dalam
keteranggannya, Ahad (4/12/2022).
Sementara kata Lutfi,
PT. Pratama sendiri ekspornya lebih banyak ke Eropa seperti Amerika, Jerman dan
negara lainnya, meski pun ada juga yang pemasaran ke Asia seperti Jepang.
“Dengan adanya krisis
global ini, maka sangat berdampak pada produksi maupun ekspor perusahaan. Kita
ini perusahaan job order, ordernya yang pasti pasti aja. Intinya, jika perusahaan
ada order, maka ada banyak karyawan. Tapi jika tidak ada order, tidak ada kerja,
otomatis aktivitas berkurang," terang Lutfi.
Dia menambahakan bahwa
pengurangan karyawan Pratama sebelumnya itu cukup kondusif, karena Faktor
kepercayaan karyawan terhadap sarikat pekerja dan perusahaannya besar.
"Sudah kita coba
pada saat pandemi Covid-19. Hampir ribuan karyawan kita kurangi akibat Covid.
Tapi setelah Covidnya landai kita panggil kembali karyawan kita yang saat itu terdampak,”
ungkapnya.
GM) PT. Pratama Abadi
Industri itu memohon kepada karyawan, dengan adanya krisis dunia ini, untuk mengundurkan
diri secara sukarela. “Kita kasih pesangon-nya sesuai dengan UU ketenaga
kerjaan satu kali PMTK dan plus hak hak mereka," harapnya.
"InsyaAllah
nanti krisis nya berakhir, ordernya naik, karyawan yang kemaren mengundurkan
diri kita akan rekrut kembali. Berdasarkan data dari HRD dan Sarikat pekerja sesuai
komitmen dengan catatan Perusahaan normal kembali," imbuhnya.
Lutfi berharap dengan adanya kondisi seperti ini semua lapisan, termasuk pemerintahan, institusi-institusi dan yang lainnya memahami situasi saat ini, karena posisinya memang sama-sama sulit.
"Saya berharap
kepada pemerintah harus bisa menjaga tatanan, supaya investor tetap aman,
terkendali, kondusif agar bisa berjalan dengan roda dan ritme nya perusahaan
sesuai kemampuannya. Apabila hal tersebut tidak terkendali perusahaan tidak
akan berjalan,” tutupnya.
Sementara itu, Sekjen
PUK SP TSK- SPSI PT. Pratama Abadi
Industri Makmun mengaku dengan adanya krisis global ini sangat mempengaruhi.
Sehingga secara terpaksa pihaknya harus melakukan kebijakan-kebijakan guna
menyelamatkan perusahaan.
"Alhamdulillah
dengan pengalaman dan komitmen kita dengan perusahaan adalah ketika memang pada
saat adanya pengurangan karyawan oleh perusahaan pada saat krisis. Dan apabila
Perusahaan sudah kembali normal karyawan karyawan atau anggota kami yang
terkena dampak akan kami utamakan untuk kembali direkrut,” uacpanya.
BACA Juga: Peduli Gempa Cianjur dan Sukabumi, PT Pratama Abadi Industri Luncurkan 6 Program Bantuan