Dilansir Aljazeera, layanan paramedis Magen David Adom
mengatakan bahwa dua orang tewas di pemukiman Ariel. Empat orang yang terluka
dirawat di rumah sakit dalam kondisi serius.
Itu adalah serangan terbaru dalam gelombang kekerasan
Israel-Palestina tahun ini yang telah menyaksikan serangan Israel hampir setiap
hari di Tepi Barat yang diduduki, di mana orang-orang Palestina ditangkap atau
dibunuh , serta serangan oleh orang-orang Palestina terhadap orang Israel.
Menurut Militer Israel, orang Palestina, yang disebut
oleh kementerian kesehatan Palestina sebagai Mohammad Souf yang berusia 18
tahun itu, pertama-tama menyerang orang Israel di pintu masuk ke zona industri
pemukiman, kemudian melanjutkan ke pompa bensin terdekat dan menikam lebih
banyak orang di sana.
Dikatakannya bahwa pria itu kemudian mencuri sebuah
mobil, dengan sengaja menabrak sebuah mobil di jalan raya terdekat dan menabrak
orang lain, sebelum melarikan diri dari tempat kejadian dengan berjalan kaki.
“Penyerang ditembak oleh seorang tentara, dan pasukan
sedang mencari tersangka tambahan di daerah itu,” kata Tentara itu.
Video amatir yang ditayangkan di televisi Israel
menunjukkan tersangka penyerang berlari di jalan raya dan ambruk ke tanah
setelah dia ditembak. Kementerian kesehatan Palestina kemudian mengatakan bahwa
Souf berasal dari desa terdekat Hares.
Menurut media Palestina, Pasukan Israel menggerebek rumah
keluarga Souf dan menyerang anggota keluarga secara fisik.
Tidak ada faksi Palestina yang mengaku bertanggung jawab
atas serangan itu, tetapi hal itu dipuji oleh juru bicara Hamas, Jihad Islam,
dan Front Populer untuk Pembebasan Palestina.
Dalam sebuah pernyataan, juru bicara Hamas Abdel Latif
al-Qanou mengatakan bahwa operasi tersebut menunjukkan kemampuan rakyat kami
untuk melanjutkan revolusi mereka dan mempertahankan Masjid Al-Aqsa dari
serangan setiap hari.
“PFLP sayap kiri mengatakan, serangan itu sebagai
tanggapan atas kebijakan eksekusi lapangan yang dilakukan oleh pendudukan
[Israel] dan dinas keamanannya terhadap rakyat kami, yang terakhir tidak akan
menjadi gadis Palestina Fulla Masalmeh yang terbunuh di Beitunia, kemarin,"
katanya seperti dikutip dari Kantor Berita Aljazeera.
BACA Juga: Pasukan Israel Membunuh Remaja Palestina Dalam Serangan di Kamp Jenin