Adu mulut antara Presdien China Xi Jinping dengan PM Kanada, Justin Trudeau di arena KTT G20 di Bali beberapa waktu lalu/Net |
Penilaian tersebut disampaikan pengamat politik, Rocky
Gerung, saat diwawancarai jurnalis senior Hersubeno Arief, yang disiarkan dalam
kanal Youtubenya, Jumat kemarin (18/11/2022).
"Ini kalau kita mau bayangkan, kenapa dia bocor di
situ (acara G20)? Itu artinya Kanada atau blok barat memanfaatkan G20 tanpa
koordinasi dengan Indonesia. Kira-kira begitu," ujar Rocky dikutip Kantor
Berita Politik RMOL, Sabtu (19/11).
Menurut mantan dosen filsafat Universitas Indonesia ini,
seharusnya Indonesia sebagai penyelenggara KTT G20 bisa menjaga kerahasian
pembicaraan di antara negara-negara yang terkait.
"Artinya, kemampuan Indonesia untuk menyimpan
rahasia para pemimpin dunia yang bersidang itu enggak terlaksana,"
tuturnya.
Bagi Rocky, kebocoran isi pembicaraan Trudeau yang
akhirnya dipublikasi oleh para jurnalis internasional yang hadir dalam KTT G20
memiliki cara pandang yang berbeda.
"Akhirnya jurnalis internasional menilai ini
dimanfaatkan oleh kekuatan besar numpang di dalam event yang presidensinya
adalah Indonesia," kata Rocky.
"Indonesia mungkin kaget-kaget, 'waduh bocor tuh,
kita enggak tahu'. Kan mestinya Indonesia lebih dahulu tahu, karena dia tuan
rumah, 'oh ada pembicaraan bilateral, dua kamar, antara Tredeau dan
Biden," sambungnya.
Oleh karena itu, Rocky menyimpulkan kejadian kebocoran
isi pembicaraan Tradeau yang berujung cekcok mulut dengan Presiden China, Xi
Jinping, di sela-sela kegiatan KTT G20 beberapa hari lalu, adalah karena ada
intel asing yang bermain untuk mengangkat isu tertentu.
"Jadi sebetulnya dari sudut pandang diplomasi
Indonesia kalah dalam meperebutkan isu, karena isu dipakai oleh Jinping,
dipakai oleh Biden, dan kita tahu ada juga proxy Amerika lah," kata Rocky.