Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah Haedar Nashir meminta pihak negara tak ikut terlibat dalam kontestasi Pemilu 2024 mendatang. | Foto: ANTARA FOTO/Wahyu Putro A | |
sukabumiNews.net, JAKARTA – Ketua Umum Pimpinan Pusat (Ketum PP) Muhammadiyah Haedar Nashir meminta pihak negara tak ikut terlibat dalam kontestasi Pemilu 2024 mendatang.
"Cara
selanjutnya adalah menghadirkan negara dengan segala kekuatan pranatanya, namun
tidak ikut terlibat dalam kontestasi," kata Haedar dalam keterangannya di
laman resmi PP Muhammadiyah.
Haedar menilai
kewibawaan negara penting dihadirkan sebagai penengah bila terjadi polarisasi
di tengah masyarakat yang menyebabkan ketidakseimbangan di tubuh bangsa. Ia
khawatir kewibawaan negara ini akan hilang jika negara ikut serta dalam
kontestasi.
"Ini penting
agar kita tidak terlibat dalam subjektivikasi politik yang akhirnya ketika
terjadi pembelahan menyebabkan negara tidak bisa menjadi kekuatan yang
berwibawa," tambah dia.
Lebih lanjut, Haedar
memandang Pemilu 2024 merupakan kontestasi yang krusial. Ia berharap ada
suasana baru yang membedakannya dengan tahun 2019, di mana pemilu menyisakan
'pertikaian' yang seakan tak berujung.
Ia pun berharap semua
pihak menghindari hal yang membuat masyarakat terbelah. Semisal menghindarkan
politisasi identitas agama, suku, ras dan golongan, bahkan ideologi tertentu.
"Apa sih suasana
baru itu ? Pertama, kita tidak mengulangi lagi yang selama ini kita resahkan
bersama, dan pembelahan politik," ucapnya.
Selain itu, Haedar
juga berharap kekuatan masyarakat seperti organisasi keagamaan, termasuk
Muhammadiyah menjaga jarak dari kontestasi. Hal ini untuk mencegah kejadian
pembelahan sebagaimana Pemilu 2019 lalu.
"Terkait ini,
Muhammadiyah konsisten berada pada posisinya menjaga jarak," kata dia.
Artikel ini telah
tayang juga di CNN Indonesia dengan judul "Ketum Muhammadiyah: Negara
Jangan Ikut Terlibat Kontestasi Pemilu 2024"
BACA Juga: Pimpinan Pusat Muhammadiyah Gelar Muktamar ke-48 di Surakarta