Diduga Sakit Terimpit Ekonomi, Seorang Nenek di Gegerbitung Ditemukan Tewas Gantung Diri

GZMId.jpg
Warga setempat dan aparat kepolisian saat mengevakuasi korban yang tergantung di depan teras rumahnya. | Istimewa | 


sukabumiNews.net, GEGERBITUNG – Warga Kampung Sumur, RT 014/RW 005, Desa Buniwangi, Kecamatan Gegerbitung, Kabupaten Sukabumi, digegerkan dengan penemuan seorang nenek yang tewas tergantung di depan rumahnya, Rabu (9/11/2022) siang.

Kanit Reskrim Polsek Gegerbitung, Bripka Yadi Supriyadi mengatakan, korban yang diketahui berinisal OA (72) ini pertama kali ditemukan salah seorang penjual tahu bernama Apud (35), warga Kampung Citajur, Desa Cijurey, Kecamatan Gegerbitung pada sekira pukul 10.40 WIB.

"Jadi penjual tahu itu, saat hendak berjualan melihat seperti ada orang yang menggantung di depan rumah korban," ungkap Yadi kepada sukabumiNews.net dalam keteranganannya, Rabu petang.

Karena takut, sambung Yadi, akhirnya ia memberitahukan kepada Ketua RT setempat untuk mengecek dengan beberapa warga.

"Saat dicek, ternyata memang benar korban yang berinisial OA itu, sudah tewas menggantung di depan rumahnya sendiri,” tutur Kanit.

Tidak lama setelah itu, warga setempat langsung melaporkan kejadian tersebut kepada pihak kepolisian. Selang beberapa menit, petugas gabungan langsung menuju ke lokasi kejadian untuk mengevakuasi korban.

"Berdasarkan hasil pengecekan pihak dokter Puskesmas Gegerbitung, tidak ditemukan adanya bekas-bekas kekerasan di tubuh korban. Namun ditemukan adanya bekas ikatan berbentuk V pada bagian lehernya. Kuat dugaan korban meninggal karena gantung diri,” ucapnya.

Untuk dilakukan pemerikasan lebih lanjut, tambah Yadi, pihak kepolisian tadinya akan melakukan autopsi. Namun pihak keluarga korban mengajukan permohonan keberatan, karena menyadari bahwa semua ini sudah takdir.

Kalau untuk penyebab kematian korban hingga nekad mengakhiri hidupnya dengan gantung diri, Yadi belum bisa memastikan. Sebab menurutnya, perkara ini masih sedang didalami. “Nanti, akan kita informasikan kembali," pungkasnya.

Sementara itu, Kepala Seksi Pemerintahan (Kasi Pem) Desa Buniwangi, Deden mengungkapkan, peristiwa itu diduga terjadi karena korban kesal lantaran anaknya (sebut saja Jaka) tidak pernah memperhatikan kondisi OA. Sementara OA sendiri belakangan ini tinggal bersama cucunya (anak dari Jaka).

“Padahal selama kurang lebih 8 bulan belakangan ini OA dalam keadaan sakit. Mungkin karena kesal terhadap anaknya, dan mungkin juga karena faktor usia karena OA sudah tua, kemungkinan juga faktor ekonomi hingga OA melakukan hal itu,” ujar Deden.

Disinggung soal perhatian Desa terkait bantuan sosial yang diberikan kepada OA, Deden mengaku bahwa OA tidak pernah absen dalam setiap program sosial yang diberikan pihak desa, seperti BLT dan bantuan sosial lainnya.

Sementara mengenai sakit yang diderita OA selama ini, menurut Deden, sebelumnya, pihak Desa pernah berusaha untuk membawa OA ke rumah sakit untuk mengobati penyakit yang dideritanya yaitu penyakit Kista. Namun OA menolak karena takut dioperasi dan ia hidup bersama cucunya yang berumur 19 tahun.

“Dan kami pun tidak bisa memaksa untuk membawanya berobat ke rumah sakit. Sementara anaknya itu sulit untuk ditemui. Tadi juga saat kejadian, anaknya itu tidak ada di tempat dan tidak diketahui pasti keberadaannya,” ungkap Deden.

Pewarta: Prim RK
Editor: AM
COPYRIGHT © SUKABUMINEWS 2022

Anda boleh beropini dengan mengomantari Artikel di atas

Previous Post Next Post

نموذج الاتصال