Pimpinan Lembaga Pengembangan Profesi dan Teknologi Kepolisian (LP2TK), Dede Farhan Aulawi (tengah) saat memenuhi undangan Kapolda Lampung Irjen. Pol. Dr. Akhmad Wiyagus. | Istimewa | |
sukabumiNews.net, BANDAR LAMPUNG – Terlepas dari serangkaian peristiwa yang terjadi di kepolisian akhir-akhir ini, berbagai upaya untuk meningkatkan pelayanan dan kepercayaan masyarakat harus terus dilakukan.
Apalagi ada beberapa
peristiwa yang berdampak pada penurunan kepercayaan, maka respon cepat harus
segera dilakukan sesuai dengan arahan pimpinan, termasuk memperhatikan dan
melaksanakan arahan Presiden RI yang telah memanggil seluruh pimpinan Polri ke
istana negara.
Itulah sebabnya,
Kapolda Lampung Irjen.Pol. Dr. Akhmad Wiyagus segera menindaklanjuti dengan
berbagai terobosan inovatif dalam melakukan percepatan pemulihan kepercayaan
publik tersebut melalui berbagai program. Salah satunya mengundang Human
Empowerment Consultant Dede Farhan Aulawi, yang juga sebagai pimpinan Lembaga
Pengembangan Profesi dan Teknologi Kepolisian
(LP2TK).
Pada kesempatan
tersebut, Dede sangat mengapresiasi respon trengginas dari pak Kapolda dengan
menyampaikan sebuah paparan 'Strategi
dan Komitmen Kolektif Dalam Percepatan Pemulihan Kepercayaan Publik' melalui Kepemimpinan Kontemporer untuk
membentuk insan bhayangkara yang memiliki karakter PRESISI dan BERINTEGRITAS.
"Saya
menyampaikan apresiasi yang setinggi-tingginya kepada bapak Kapolda Lampung yang merespon cepat
arahan Kepala Negara dan juga pak Kapolri dengan berbagai terobosan inovatif
untuk mempercepat pemulihan kepercayaan masyarakat terhadap Polri. Dimana
seperti diketahui bersama, sebelumnya ada beberapa peristiwa yang menurunkan
kepercayaan masyarakat terhadap Polri," ujar Dede Farhan Aulawi kepada
sukabumiNews.net di Bandar Lampung, belum lama ini.
Hal tersebut memang
sejalan dengan apa yang terus dilakukan Dede Farhan Aulawi untuk mewujudkan
polri yang lebih baik, dan lebih baik lagi. Salah satu subjek materi yang ia
sampaikan adalah Kepemimpinan Kontemporer (Contemporary Leadership).
Beberapa atribut
dalam kepemimpinan kontemporer meliputi karakter pimpinan yang kreatif dan
berintegritas yang tentu sejalan dengan harapan Kapolri untuk mewujudkan polri
yang presisi.
Di samping itu, ia
juga harus memiliki visi yang futuristik untuk menjawab tantangan zaman ke
depan yang relevan dengan tupoksi polri. Kemudian ada keinginan kuat untuk
terus belajar dan membaca dalam memperkaya khazanah berfikir serta keluwasan
wawasan. Terutama terkait dengan pengaruh dan perkembangan teknologi digital,
atau dikenal dengan istilah 'Learning Culture Establishment '.
Selanjutnya terus
mengasah kemampuan dalam mencermati dan menganalisis multi variabel dalam
lingkungan strategis, baik nasional, regional dan internasional. Terakhir
kemauan dan kemampuan serta semangat untuk melakukan perbaikan secara
berkesinambungan (Continuous Improvement).
Dengan semangat tidak
ada yang terbaik, tapi pasti akan selalu ada yang lebih baik. Baik dari
perspektif efisien maupun produktivitas kerja yang berorientasi pada pengabdian
yang terbaik pada bangsa dan negara.
Kemudian Dede juga
menjelaskan bahwa kegiatannya di Polda Lampung diinisiasi Pak Kapolda Lampung
dan diikuti oleh seluruh Pejabat Utama (PJU) dan perwira Polda Lampung.
Kemudian kegiatan tersebut dilanjutkan di 14 polres yang berada di lingkungan
Polda Lampung.
Menurut Dede,
reformulasi komitmen pelaksanaan tugas, dedikasi dan profesionalitas dalam
pengabdian pada nusa dan bangsa sangat diperlukan, agar terbangun sebuah niat
yang lurus dan ikhlas dalam pelaksanaannya. Jadi tidak semua pekerjaan harus
dikonversi ke dalam hasil yang bersifat materil semata, tetapi juga sebagai
panggilan ibadah untuk meraih keberkahan dan kemuliaan dalam kehidupan.
"Diperlukan
kepekaan dalam mengembangkan empati
sosial dan chemistry kebangsaan melalui perubahan sikap dan perilaku empirik,
baik saat menjalankan tugas, di rumah, dan di ruang - ruang publik. Jangan
hanya karena perilaku dari segelintir 'oknum anggota' lantas meluruhkan
semangat kerja yang selama ini telah terbangun," pungkas mantan anggota
Kompolnas itu mengakhiri keterangannya.
BACA Juga: Dede Farhan Aulawi Beri Motivasi Santri di Pondok Pesantren Cipasung Tasikmalaya