Soal Konsep Pertanian Berkelanjutan, Begini Kata Anggota DPRD Jabar H.A. Sopyan BHM

Anggota Komisi 2 DPRD Provinsi Jawa Barat, H.A. Sopyan, BHM. | Foto: Istimewa | 

sukabumiNews.net, SUKABUMI – Pertanian berkelanjutan merupakan pengelolaan sumber daya yang berhasil untuk usaha pertanian guna membantu kebutuhan, sekaligus mempertahankan serta meningkatkan kualitas lingkungan dan melestarikan sumber daya alam.

Demikian dikatakan Anggota DPRD Provinsi Jawa Barat, H. Ahmad Sopyan BH, atau yang akrab disapa Abah Sopyan kepada sukabumiNews, ditemui di kedimannya blum lama ini.

Lebih lanjut ia menjelaskan bahwa maksud dari Pertanian berkelanjutan tersebut adalah berkelanjutan secara ekonomi yang dicapai melaui penggunaan energi dan keperluan lain secara minimal.

“Seperti minimalnya jejak ekologi, lebih sedikit barang berkemasan, pembelian lokal yang meluas dengan rantai pasokan pangan singkat, lebih sedikit bahan pangan terproses, kebun komunitas dan kebun rumah yang lebih banyak, dan lain sebagainya,” terang Abah Sopyan.

Dikatakan Sopyan bahwa Pertanian berkelanjutan amat bergantung pada pengembalian nutrisi ke tanah dengan meminimalisasi penggunaan sumber daya alam non-terbarukan seperti gas alam (yang digunakan sebagai bahan baku pupuk) dan mineral (seperti fosfat).

“Faktor yang paling penting dalam pendayagunaan sumber daya alam di suatu lahan adalah tanah, cahaya matahari, udara, dan air,” jelasnya.

Sopyan menambahkan, Pertanian berkelanjutan atau disebut juga Sustainable Agriculture merupakan implementasi dari konsep pembangunan berkelanjutan (sustainable development) pada sektor pertanian.

“Konsep pertanian berkelanjutan, ialah yang bertumpu pada tiga pilar: ekonomi, sosial, dan ekologi,” tambahnya.

Adapun kensep pembangunan berkelanjutan tersebut berorientasi pada tiga dimensi keberlanjutan. Dikutip dari distan.bulelengkab.go.id konsep tersebut adalah;

1. Kehidupan sosial manusia (people), keberlanjutan ekologi alam (planet), atau pilar triple-p. Segitiga pilar pembangunan (pertanian berkelanjutan) dimensi ekonomi berkaitan dengan konsep maksimisasi aliran pendapatan yang dapat diperoleh dengan setidaknya mempertahankan asset produktif yang menjadi basis dalam memperoleh pendapatan tersebut.

Yang menjadi indikator utama dalam dimensi ekonomi ini ialah tingkat efisiensi ekonomi, dan daya saing juga besaran dan pertumbuhan nilai tambah termasuk dalam hal laba, serta stabilitas ekonomi.

2. Dimensi sosial adalah orientasi kerakyatan, hal ini berkaitan dengan kebutuhan masyarakat akan kesejahteraan sosial yang dicerminkan oleh kehidupan sosial yang harmonis yaitu tercegahnya terjadinya konflik sosial, preservasi keragaman budaya serta modal sosio-kebudayaan, termasuk dalam hal perlindungan terhadap suku minoritas.

3. Dimensi lingkungan alam menekankan kebutuhan akan stabilitas ekosistem alam yang mencakup sistem kehidupan biologis dan materi alam. Dalam hal ini mencakup terpeliharanya keragaman hayati dan daya lentur biologis atau sumberdaya genetik, sumber air dan agroklimat, sumberdaya tanah, serta kesehatan dan kenyamanan lingkungan. (*)

Red*
COPYRIGHT © SUKABUMINEWS 2022

Anda boleh beropini dengan mengomantari Artikel di atas

Previous Post Next Post

نموذج الاتصال