Menteri Luar Negeri Retno Marsudi di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin (31/10/2022). | Foto: ANTARA/Indra Arief Pribadi | |
sukabumiNews.net, JAKARTA – Menteri Luar Negeri Retno Marsudi mengatakan konfirmasi kehadiran para pemimpin negara dan kawasan anggota G20 sangat tinggi untuk pertemuan puncak Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20, Bali, 15-16 November 2022.
“Saat ini tingkat
kehadiran para pemimpin sangat tinggi, beberapa masih ditunggu konfirmasinya
karena situasi khusus,” kata Menlu Retno di Kompleks Istana Kepresidenan,
Jakarta, Senin (31/10/2022).
Namun Retno enggan
menjabarkan berapa jumlah spesifik dari pemimpin G20 yang memberikan konfirmasi
kehadiran dalam KTT G20 di Bali, November mendatang.
Terkait beberapa
negara yang belum memberikan konfirmasi, Retno menyebutkan hal tersebut karena
situasi khusus. Misalnya, pemimpin Brazil belum memberikan konfirmasi
kehadiran, karena situasi Pemilu di negara tersebut yang sudah memasuki tahap
kedua. Sehingga presiden baru Brazil akan menjabat per 1 Januari 2023.
“Kita masih menunggu
dari Brazil siapa yang akan datang,” ujar dia.
Retno juga memastikan
para pemimpin baru negara G20 seperti Perdana Menteri Inggris Rishi Sunak dan
Perdana Menteri Italia Giorgia Meloni sudah memberikan konfirmasi kehadiran.
“Kita juga mendapat
konfirmasi kehadiran dari dua pemimpin G20 yang baru, PM Inggris dan juga dari
Italia baru saja masuk dan sudah saya laporkan ke bapak presiden,” ujar dia.
Sebagian besar
pemimpin negara dan kawasan G20, kata Retno, akan tiba di Bali pada 14 November
2022.
“Dan rata-rata akan
meninggalkan Bali pada tanggal 16 sore atau 16 November 2022 karena sebagian
dari pemimpin itu juga akan terbang menuju Bangkok untuk hadiri KTT APEC,” kata
Retno.
Sebelum menghadiri
KTT G20, Presiden Jokowi akan berkunjung terlebih dahulu ke Kamboja menghadiri
KTT ASEAN, dan setelah G20, Presiden akan ke Bangkok, Thailand untuk menghadiri
KTT APEC.
“Betapa ketatnya
program yang akan dilakukan oleh bapak presiden, plus banyak sekali
permintaan-permintaan pertemuan bilateral,” ujar dia.