sukabumiNews.net, KOTA SUKABUMI – Pemeritah Kecamatan (Pemcam) Cibereum menggelar kegiatan Mini Lokakarya (Minlok) bersama lintas sektor dalam rangka mendorong percepatan penurunan stunting di Kota Sukabumi.
Kegiatan dibuka langsung oleh Penjabat Sememtara (Pjs) Camat Cibereum, Yanwar di Aula Kecamatan Cibereum, Kota Sukabumi. Rabu, (26/10/2022).
Hadir dalam kegiatan
tersebut Koordinator Petugas Lapangan Keluarga Berencana (PLKB) Kecamatan
Cibereum, Ade Damanhuri, Kepala Puskesmas Limus Nunggal, dr. Fenny Dwi
Soleiman, Kepala Puskesmas Cibereum Hilir, dr. Siska, dan semua lintas sektor
wilayah Kecamatan Cibereum.
Dalam kesempatan itu Yanwar menyampaikan bahwa kegiatan Minlok ini dalam rangka menjemput generasi emas Indonesia pada 2045, guna Percepatan Penurunan Stunting di wilayah Kota Sukabumi.
“Untuk mencapai New
Zero Stunting, maka diperlukan kerjasama antar lintas sektor demi membantu
peran pemerintah dalam menggenjot penurunan angka stunting yang ada diwilayah
Kota Sukabumi,” kata Yanwar.
Seperti yang
diketahui, Peran Puskesmas dinilai sangat penting karena dihadapi kepada
milestone 100 tahun menuju Indonesia emas. “Puskesmas dalam hal ini menjadi
garda terdepan dalam sifatnya yang edukatif dan untuk lebih semangat promosi,
preventif, dan inovasi,” ujar Yanwar.
Yanuar meminta, puskesmas
melakukan inovasi pelayanan dengan teknologi yang bertujuan untuk menjemput
generasi emas Indonesia pada 2045 yang harus dipersiapkan mulai saat ini, di
mana balita harus mendapat tumbuh kembang yang baik.
Di tempat yang sama, Koordinator
PLKB Kecamatan Cibereum, Ade Damanhuri menyampaikan, kegiatan ini dilaksanakan merujuk
kepada program Nasional bahwa percepatan penurunan stunting merupakan hal yang
sangat penting .
"Untuk Jawa
Barat khusunya di Kota Sukabumi diharapkan tahun 2024 mendatang sudah mencapai
New Zero Stunting. Sehingga kami bersama jajaran Muspika Kecamatan Cibereum
memiliki tag line yang sama menargetkan wilayah Cibereum tidak ada lagi
stunting,” terang Ade.
Selain itu, tambah
Ade, PLKB dalam hal ini selalu berupaya melakukan pendampingan terhadap calon
pengantin, ibu hamil, ibu Spasitas salin, ibu yang memiliki baduta dan ibu
memiliki balita dilaksanakan melalui Tim Pendamping Keluarga (TPK).
“Hal ini senantiasa
dilakukan sampai nanti benar-benar semua bisa didampingi dan diarahkan untuk
dalam rangka percepatan penurunan stunting tersebut," tutupnya.
Foto bersama usai pembukaan kegiatan Mini Lokakarya lintas sektor oleh Pemcam Cibeureum, Kota Sukabumi. |