Dharma Wanita Persatuan (DWP) Kabupaten Sukabumi membentangkan kain batik celup hasil pelatihan yang diikutinya. [Foto: Prim RK] |
sukabumiNews.net, SUKARAJA – Puluhan anggota Dharma Wanita Persatuan (DWP) Kabupaten Sukabumi mengunjungi Rumah Batik Al-Syapa di Kampung Tugu, RT 01/05, Desa Pasirhalang, Kecamatan Sukaraja, Kabupaten Sukabumi, Selasa (6/9/2022).
Kedatangan anggota
DWP Perangkat Daerah dan kecamatan se-Kabupaten ke tempat tersebut untuk mengikuti
pelatihan batik celup, yang mana kegiatan ini merupakan kegiatan tahunan, atas
kerjasama DWP Kabupaten Sukabumi dengan bidang ekonomi.
Ketua DWP Kabupaten
Sukabumi, Erni Ade Suryaman mengatakan, kegiatan pelatihan
ini sangat penting sebagai upaya
menguatkan potensi karya tradisional dan menjaga kearifan lokal di era
tantangan global.
“Untuk itu diperlukan
peningkatan pemberdayaan perempuan mandiri kreatif melalui keterampilan
membatik, sebagai salah satu upaya untuk mendongkrak pertumbuhan ekonomi masyarakat
pasca pandemi Covid-19,” kata Erni kepada sukabumiNews di sela-sela kegiatan
kunjungannya, Selasa.
Dikatakan Erni bahwa kegiatan
yang dilakukannya ini merupakan kegiatan tahunan DWP Kabupaten Sukabumi,
bekerja sama dengan bidang ekonomi.
“Pada tahun
sebelumnya DWP Kabupaten Sukabumi telah melakukan pelatihan cara membuat baso,
roti dan lainnya. Namun untuk tahun ini mereka melakukan pelatihan di area
terbuka melalui pelatihan membatik celup,” terangnya.
Sementara, kata Erni yang
turut mengikuti pelatihan kali ini yaitu para ketua DWP dari setiap OPD dan ibu
camat se-Kabupaten Sukabumi, dengan jumlah total sekitar 80 perserta.
Anggota DWP Kabupaten Sukabumi saat berlatih membuat batik celup di Rumah Batik Desa Pasirhalang. [Foto: Prim RK] |
Melalui pelatihan ini, Erni berharap para ibu bisa lebih kreatif membuat kerajinan yang menghasilkan rupiah, sehingga memiliki nilai tambah bagi penghasilan keluarganya.
Sementara itu, Kepala
Desa Pasirhalang, RM Yusup Poernama sangat menyambut baik perihal kedatangan
puluhan anggota DWP Kabupaten Sukabumi untuk melakukan pelatihan membatik di
wilayah desa yang dipimpinnya.
“Alhamduliullah pada
hari ini, dharma wanita telah melakukan pelatihan ke rumah batik Desa
Pasirhalang,” ucapnya.
Yusup mengatakan
bahwa sebetulnya ada berbagai ragam cara membatik di wilayah Desa Pasir Halang.
Namun kata dia, yang dinilai lebih mudah dan efektif yaitu batik celup.
Yusup juga mengatakan
bahwa Rumah Batik Desa Pasirhalang berdiri sejak tahun 2019 silam, tepatnya
saat pemerintah Desa Pasirhalang mendapatkan penghargaan dari Kementrian
Ketenagakerjaan RI terkait pelatihan membatik. Sehingga kini rumah batik tersebut
dapat berkembang pesat.
"Untuk
pemasarannya, Alhamdulillah cukup banyak. Bahkan, bukan hanya masyarakat saja
yang membeli batik disini. Tetapi paling banyak dari OPD Pemerintahan,”
bebernya.
Yusup mengaku, hampir
setiap minggunya ada saja yang memesan ingin dibuatkan batik di sini. “Sehingga
omset perbulannya bisa mencapai Rp5 juta hingga Rp10 juta,” tutupnya.
BACA Juga: Buat Terobosan Baru, Pemdes Pasir Halang Maksimalkan SDM dengan Pelatihan Membatik