Suporter PSS Sleman. Foto: dok. Liga Indonesia | |
sukabumiNews.net, SLEMAN – Kabar duka datang dari PSS Sleman, Yogyakarta. Salah satu suporter dari Super Elang Jawa julukan PSS Sleman, dilaporkan meninggal dunia. Suporter bernama Aditiya Eka Putranda itu dilaporkan meninggal dunia usai menjadi korban penganiayaan.
"Innalillahi Wa
Inna Ilaihi Raji'un. Keluarga besar PSS Sleman mengucapkan turut berduka atas
berpulangnya saudara kita, Aditiya Eka Putranda. Semoga almarhum diterima di
sisi Allah SWT dan keluarga yang ditinggalkan diberi ketabahan," tulis
akun Twitter resmi PSS Sleman, dikutip sukabumiNews, Ahad (28/8/2022).
Innalillahi Wa Inna Ilaihi Raji'un
— PSS (@PSSleman) August 28, 2022
Keluarga besar PSS Sleman mengucapkan turut berduka atas berpulangnya saudara kita, Aditiya Eka Putranda.
Semoga almarhum diterima di sisi Allah SWT dan keluarga yang ditinggalkan diberi ketabahan. pic.twitter.com/n29OES7zdP
Berdasarkan informasi
yang beredar, korban mengalami penganiayaan oleh orang tak dikenal saat
berhenti di palang pintu perlintasan kereta api di daerah Kecamatan Gamping,
Kabupaten Sleman, pada dini hari tadi.
Kapolres Sleman AKBP
Achmad Imam Rifai membenarkan meninggalnya korban. Polisi pun telah mengamankan
beberapa orang yang diduga terkait dengan peristiwa tersebut.
"(Korban) AEP
itu terkait kejadian semalam di Gamping tepatnya menjelang pagi hari ya. Ada
laporan terkait dengan penganiayaan, beberapa orang sudah kita amankan sudah
lakukan pedalaman oleh Reskrim," kata Imam dikonfirmasi wartawan.
Imam menjelaskan,
dari informasi yang polisi dapatkan, kronologi peristiwa bermula dari korban
bersama temannya berhenti di palang pintu perlintasan kereta api di wilayah
Gamping.
Lalu, ada beberapa
orang yang kemudian melakukan penganiayaan kepada korban.
"Kemudian ada
beberapa orang yang melakukan pengeroyokan di situ. Nah ini kalau nggak salah
ada beberapa luka senjata tajam kemudian pas dibawa rumah sakit, (korban)
kemudian meninggal," tuturnya.
Imam belum
mendetailkan luka apa saja yang dialami korban. Menurutnya, saat ini autopsi
masih dilakukan pada korban.
Sementara itu, polisi
juga masih melakukan pendalaman pada beberapa orang yang diamankan. Imam sejauh
ini juga belum menjelaskan berapa orang yang telah diamankan.
"Kita lakukan
pendalaman oleh Reskrim, terkait dengan perannya masing-masing, seperti apa,
intinya membuat terang peristiwa itu sebenarnya kejadiannya seperti apa,"
ucapnya.
Imam juga belum bisa
menyimpulkan apakah meninggalnya korban ini berkaitan dengan gesekan antar
suporter.
"Sedang kita
pastikan apakah itu ada kaitannya atau tidak. Memang kalau kejadiannya setelah
pertandingan. Pertandingan itu kan selesai sekitar setengah 11 (malam).
Kemudian ada kejadian ini. Itu memang mau kita pastikan lagi, ada kaitannya
atau tidak," tuturnya.
Sebelumnya,
pertandingan PSS melawan Persebaya dalam lanjutan Liga 1 digelar di Stadion
Maguwoharjo, Sleman pada Sabtu (27/8) malam.