Kemendes RI Tunjuk Desa Sukaraja Sebagai Pilot Project Program Sitangkal Berbasis Aplikasi


sukabumiNews.net, SUKARAJA – Kementrian Desa Republik Indonesia (Kemndes RI) menunjuk Desa Sukaraja sebagai Pilot Project (percontohan) uji coba program Sitangkal Berbasis Aplikasi.

Di tempat desa tersebut, Kemendes RI melakukan uji coba program pengembangan Sistem Ketahanan Pangan Lokal (Sitangkal), tepatnya di Gedung Lumbung Pangan Kampung Babakan Limbangan, RT 04/RW 21, Desa Sukaraja, Kecamatan Sukaraja, Kamis (4/8/2022).

Direktur Pengoprasian Pembangunan Daerah Khusus pada Kemendes RI, Dwi Rudi Hartoyo kepada sukabumiNews mengatakan, pihaknya sengaja mendatangi Desa Sukaraja mengingat desa tersebut telah ditunjuk oleh Kemendes untuk dijadikan sebagai uji coba dan uji laboratorium di unit kerja Kemendes.

Di sini kata Dwi, pihaknya membuat pola-pola yang berkaitan dengan ketersedian ketahanan pangan, kestabilan pangan dan untuk  mendukung program dari pemerintah.

"Jadi, program Sitangkal ini harus bisa diimplementasikan untuk sementara waktu di Desa Sukaraja, sebelum kita kembangkan lagi di desa lainnya yang berada di Indonesia," ujar Dwi.

Dari hasil dari kunjungan ini, sambung Dwi, Kemendes RI telah melihat potensi besar di wilayah Desa Sukaraja.

Dwi menilai bahwa produk lokal di sini sudah baik, terintegrasi dan tersentralisasi, di mana prodak UMKM dan produk pangan yang dikelola masyarakat Desa Sukaraja, bisa saling terintegrasi di wilayah tersebut.

“Ya, sehingga membuat kemudahan bagi kami untuk mengurus identifikasi ke depannya," kata Dwi.

Dwi menjelaskan, sistem Ketahanan Pangan Lokal atau Sitangkal ini, merupakan program baru untuk melakukan uji coba dan menterjemahkan arahan dari Presiden RI terkait dengan program ketahanan pangan.

Untuk itu, lanjut Dwi, Kemendes sangat respon perihal ketahanan pangan yang ada di Desa Sukaraja.

Diambahkan Dwi bahwa program Sitangkal ini merupakan alat yang nantinya akan dapat membantu, terutama bagaimana mensinergikan program yang baik yang bersumber dari Kementrian, lembaga dan juga Pemerintah Provinsi hingga Pemerintah Daerah, ataupun Pemerintah Desa itu sendiri.

"Intinya, tidak saling tumpang tindih. Tetapi akan terintegrasi dengan baik dan sasarannya tepat. Sebab itu, diperlukan dengan adanya alat Sitangkal untuk dijadikan terintegrasi program," tandasnya.

Sementara itu, Kepala Desa Sukaraja, Yusuf Kohar mengatakan bahwa pada dasarnya ia sengaja membuat inovasi untuk menjawab sebuah tantangan. Terlebih lahan pertanian di wilayah Desa Sukaraja ini dari waktu ke waktu semakin berkurang.

“Hal inilah  yang menjadi bahan pertimbangan bagi pemerintah desa kami. Karena dengan begitu, tentunya akan berdampak terhadap kesiapan dan ketahanan pangan di wilayah Desa Sukaraja," terang Yusuf.

Mengingat hal tersebut, lanjut Yusuf, Pemerintah Desa Sukaraja melakukan terobosan dan inovasi untuk membuat lumbung pangan guna dicanangkan pada program ketahanan pangan, sesuai dengan juklak dan juknisnya.

Adapun mengenai anggarannya, tambah Yusuf akan dicanagkan dari Dana Desa (DD) sebesar 20 persen.

“Oleh karenanya kami dari Pemerintah Desa Sukaraja sangat merespon kunjungan dari tim Kementrian Desa RI. Ini menjadi sebuah kehormatan bagi kami di pemerintah Desa Sukaraja. Karena Kemendes RI bisa melihat secara langsung kondisi ketahanan pangan,” ungkapnya.

Namun, mengenai kekurangan yang menjadi tantangan bagi pihak desanya di lapangan, Yusuf berharap semoga Pemerintah Pusat bisa mendorongnya.

Pewarta: Prim RK
Editor: AM
COPYRIGHT © SUKABUMINEWS 2022

Anda boleh beropini dengan mengomantari Artikel di atas

Previous Post Next Post

نموذج الاتصال