Direktur RSUD HAMS Kisaran dr Kurniadi Sebayang. (Foto: ZN) | |
sukabumiNews.net, ASAHAN SUMUT) – Direktur RSUD HAMS Kisaran dr Kurniadi Sebayang membantah dugaan bahwa dokternya telah melakukan malpraktek terhadap pasien bernama Pina Fitriani (15) atau Fi.
Bantahan tersebut disampaikan dr Kurniadi melaui media
online setelah ia melakukan pertemuan dengan sejumlah awak media di ruang
kerjanya, Senin (1/8/2022).
Diketahui sebelumnya bahwa Fitriani merupakan pasien RSUD
HAMS Kisaran. Ia dirawat dan dilakukan operasi benjolan kelejar di bagian
ketiak sebelah kanan pada bulan Juni 2022 lalu.
Sekembalinya dari RSUD HAMS Kisaran, Fi diberikan resep
obat oleh dr PS menangani Fi saat itu. Usai mengonsumsi obat tersebut, sekujur tubuh
Fi melepuh. Diduga, melepuhnya tubuh Fi akibat keracunan obat resep yang
diberikan dr PS.
BACA: Diduga Keracunan Obat Dokter, Tubuh Pasien Ini Melepuh Setelah Operasi Kelenjar
“Setelah menjalani operasi, beberapa minggu kemudian
pasien datang dengan keluhan sekujur tubuh mengalami gatal-gatal. Padahal pasien
telah ditangani sesuai prosedur,” ucap dr Kurniadi, didampingi Kabid Pelayanan
dr Eka Wildasari.
Sayang, pertemuan tersebut tidak dihadiri oleh satu pun
dari keluarga pasien Fi. Sehingga bantahan yang dilakukan dr Kurniadi yang
disampaikan kepada awak media online yang diundangnya itu dianggap oleh keluarga
pasien merupakan bantahan sepihak.
Muliani, ibu kandung pasien (kiri) bersama Pina Fitrini (kanan) saat berkunjung ke rumah mertuanya di Jalan Patimura Kisaran. |
Sementara itu selaku ibu kandung Fi, Muliani (45) mengatakan, keterangan dari Direktur RSUD HAMS Kisaran yang menyatakan bahwa penanganan medis terhadap anak perempuannya sudah sesuai dengan prosedur, merupakan alasan sepihak.
BACA Juga: Diduga Lakukan Malpraktek, Keluarga Pasien Minta Oknum dokter yang Menagani Fi Diusut
“Pernyataan itu kan sepihak tanpa menghadirkan dr PS
maupun saya dari pihak keluarga. Harusnya saat klarifikasi, pihak Direktur
menghadirkan dr PS dan mengundang saya selaku ibu pasien,” kata Muliani saat
berkujung ke rumah mertuanya, Jalan Patimura Kisaran, Kamis (4/8/2022).
Apalagi kata dia setelah peristiwa ini terjadi, pihak dr PS dan RSUD HAMS Kisaran tidak pernah bekomunikasi dengan pihak kami,” sesalnya.
Kendati begitu, Muliani tetap semangat dan tegar merawat
Pina, walaupun dia baru saja ditinggalkan suami untuk selama-lamanya akibat gagal ginjal. Peristiwa pilu yang dialaminya itu bersamaan dengan
penyakit yang dialami anaknya, Pina saat ini.
“Alhamdulillah luka bakar di sekujur tubuh anak saya mulai membaik. Kulitnya berangsur terkelupas setelah dirujuk dan dirawat di RS Adam Malik Medan selama 10 hari, meskipun bekas operasi di bagian ketiak sebelah kanan Pina belum sembuh dan masih mengeluarkan darah,” uacpnya, lirih.
BACA Juga: Dianggap Gagal Pimpin RSUD HAMS, Bupati Asahan Diminta Copot dr Kurniadi