Pengadaan alat-alat prokes untuk Pilkades serentak yang akan digelar pada tanggal 7 September 2022 mendatang. | |
sukabumiNews.net, ASAHAN (SUMUT) – Anggaran pengadaan alat-alat protokol kesehatan (prokes) dalam rangka menjelang Pilkades serentak di Kabupaten Asahan diduga jadi ajang bisnis oknum Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (DPMD).
Batapa tidak, biaya
pengadaan barang-barang yang diperuntukkan bagi 90 desa yang akan berkompetisi
pada tanggal 7 September 2022 mendatang itu mencapai Rp1,6 milyar.
Meski demikian, 1
Desa terancam gagal diakibatkan terkendala tekhnis.
Adapun pembelian
alat-alat prokes dimaksud seperti hendsanitazer, masker, pendeteksi suhu badan,
sabun, sarung tangan, tong cuci tangan dan Alat Pelindung Diri atau APD.
“Hal ini tentunya
akan dipergunakan untuk keperluan petugas PPS sesuai dengan jumlah TPS yang ada
di 89 Desa,” ucap salah satu sumber yang dapat dipercaya kepada sukabumiNews mengatakan,
Kamis (11/8/2022).
Sumber menilai, pembelian
alat-alat prokes tersebut sangat mahal dan tidak wajar, terlebih biaya pembelian
dan pengadaan alat-alat prokes dimaksud, tidak transparan.
Disinyalir bahwa cost
anggaran biaya prokes tersebut ditumpangkan sebelumnya oleh oknum Dinas PMD
Kabupaten Asahan kepada panitia Pilkades.
“Kegiatan pengadaan
dan pembelian prokes tersebut dikondisikan sedemikian rupa oleh oknum Dinas
PMD. Panitia Pilkades hanya menandatangani SPJ yang telah dipersiapkan di Dinas
tersebut,” beber sumber.
Sumber menyebut,
salah satu contoh pengadaan dan pembelian alat prokes jumlah besaran biaya kami
tanda tangani Rp 3.000.000 per TPS x 6 TPS sehingga total biaya diperhitungkan
sebesar Rp.18.000.000 per satu Desa.
“Apabila diuraikan
biaya pengadaan alat-alat prokes tersebut adalah sebagai berikut : 89 Desa x
rata-rata 6 TPS per Desa x Rp.3.000.000. Maka jumlah total keseluruhan biaya
diperhitungkan sebesar Rp1.602 juta,
atau Satu Milyar Enam Ratus Dua Juta Rupiah,” terangnya.
Menanggapi isu yang
berkembang ini, Kepala Bidang (Kabid) PMD Kabupaten Asahan, Haris Rahmat Munandar saat
dikonfirmasi melalui Whats-App, hingga berita ini ditayangkan masih belum memberikanjawaban.