Dandim 0607/Kota Sukabumi Letkol Infantri Dedy Arianto, didampingi Danyon Infantri 310 Kidang Kencana, Mayor Infantri Yudhi Hariyanto saat diwawancarai wartawan, Rabu (20/7). |
sukabumiNews.net, KOTA SUKABUMI – Kodim 0607 Kota Sukabumi menggelar pertemuan silaturahmi dengan
sejumlah Komonitas angkot 09 jalur Cibadak-Cicurug di Makodim 0607 Kota
Sukabumi, Rabu (20/7/2022).
Pertemuan itu dalam
rangka mengklarifikasi atas viralnya Video di media sosial yang memperlihatkan sejumlah
anggota TNI turun dari truk di tengah Kemacetan jalan Raya Cibadak, Kabupaten
Sukabumi.
Dalam video yang berdurasi
41 detik itu terdengar juga seseorang yang mengucapkan kata-kata kasar.
Selain itu, pada
video tersebut juga disebutkan telah terjadi pengeroyokan antara sopir angkot
dan anggota Yonif Infanteri 310 Kidang Kencana atau Yonif 310/KK.
Menanggapi hal itu, Komandan
Kodim (Dandim) 0607/Kota Sukabumi Letkol Infantri Dedy Arianto, didampingi
Komandan Batalyon (Danyon) Infantri 310 Kidang Kencana, Mayor Infantri Yudhi
Hariyanto menyebut, peristiwa tersebut terjadi karena kesalahpahaman antara
sopir angkot dan anggota TNI dari Yonif 310/KK.
“Kalau dibilang
pengeroyokan juga bukan. Jadi semuanya terjadi spontanitas, namanya di lapangan
kemudian terjadi kesalahpahaman, lalu terjadi cekcok,” kata Dedy.
Namun, tambah Dedy,
situasi saat itu dapat ditangani oleh komandan batalyon dalam hal ini Komandan
Batalyon Infanteri (Danyonif) 310/KK Mayor Yudhi Heriyanto yang saat itu berada
di lapangan, dan memerintahkan anak buahnya untuk kembali, karena permasalahan sudah
selesai, dan sudah dibicarakan.
“Dan ini bukan masalah
besar seperti yang disampaikan (beredar di medsos), namanya kita menghadapi
sopir yang kondisinya mabuk, kita yang ngalah gitu,” jelas Dedy.
Ada pun, kata Dedy, beberapa
anggota yang terlibat di sana bersifat spontanitas ingin melindungi komandannya
karena mendengar bahwa komandan batalyonnya mendapat pengeroyokan.
Tetapi karena Komandannya
ada di lokasi kejadian,lanjut Dedy, kemudian Komandannya menjelaskan kepada
anggota, dan permasalahan dapat diselesaikan.
"Alhamdulilah hari ini saudara saudara kita, baik teman dari 310 beserta Komandan Batalyon Danyon 310 maupun dari Komonitas pengemudi angkot 09 berkumpul bersilaturahmi. Mereka sepakat bahwa kejadian kemaren ini suatu kesalah pahaman yang harus diluruskan dengan harapan permasalahan tersebut tidak ke mana mana," kata Letkol Infantri Dedy Arianto.
Sementara itu, Danyo
310/KK, Mayor Yudhi Heriyanto menuturkan bahwa insiden itu bermula ketika
dirinya bersama keluarga dalam perjalanan pulang dari arah Jakarta menuju
Sukabumi.
Setibanya di SPBU
34.433.13 Jalan Nasional Sukabumi-Bogor, tepatnya di Kampung Ongkrak, Desa
Pamuruyan, Kecamatan Cibadak Kabupaten Sukabumi, papar Yudhi, ia dan
keluarganya hendak istirahat dan melaksanakan Salat di SPBU tersebut.
“Saya yang
menggunakan pakaian sipil dan kendaraan pribadi pulang dari Jakarta, dari mulai
keluar tol Cigombong jam 15.00 WIB sudah macet. Setiba di SPBU pukul 18.00 WIB,
saat akan belok ke rest area SPBU, tiba-tiba datang angkot dari arah berlawanan
yang meluncur di jalur tengah, sehingga berhadap-hadapan dengan mobil saya,” beber
Yudhi.
Dengan adanya
kejadian ini, tutur Yudhi, sopir yang bersamanya turun dan menegur sopir angkot
yang berada persis dihadapan mobilnya tersebut. Akan tetapi sopir angkot
tersebut malah memukul sopirnya.
Khawatir dengan
keadaan sopirnya, Yudhi pun turun melerai dan menyampaikan kepada sopir angkot bahwa
sopirnya itu adalah anggota TNI.
“Tapi entah siapa
yang ngomong tentara monyet lah, tentara anjing lah. Padahal jiga kata-kata
kasar itu terjadi menimpa bapak-bapak, sebagai mana manusia biasa pasti tersinggung
dan akan marah. Pada saat itu juga saya mencium bau alkohol. Bahkan ada yang
mencoba miting (mencekik) saya namun saya dorong,” ungkap Yudhi.
Yudi kemudian
menceritakan bahwa pada pukul 19.30 WIB, datang rombongan anggota Yonif 310/KK
dengan mengendarai mobil dan motor mencari dan mengejar para supir angkot
tersebut dan berhasil mengamankan 5 orang sopir angkot 09 jurusan
Cibadak-Cicurug yang diduga terlibat dalam peristiwa keributan tersebut.
Sementara itu, Pembina
Angkot Jalur 09, Adang Edi Ridwan menyampaikan permintaan maaf kepada institusi
TNI atas kesalahpahaman yang terjadi. Dia berharap perselisihan antara TNI
dengan Sopir Angkot ini adalah kejadian yang terakhir.
“Saya sebagai pembina
di jalur 09, atas nama rekan-rekan meminta maaf kepada TNI atas kejadian yang
tidak diinginkan, atas terucapnya kata-kata yang tidak berkenan yang terucap
dari oknum para sopir angkot. Mohon maaf kepada Dandim wabil khusus kepada
Danyon,” ucap Edi Ridwan.