Anggota DPR RI Fraksi Gerindra, Heri Gunawan (Hergun). |
sukabumiNews.net,
KOTA SUKABUMI – Menanggapi kebijakan Pemerintah soal pembelian Bahan Bakar
Minyak (BBM) bersubsidi di SPBU melalui aplikasi MyPertamina, begini kata
Anggota DPR RI Heri Gunawan.
Menurutnya, hal ini akan
memberatkan masyarakat. Dan juga tentunya sulit juga bagi Pemerintah, karena
pada saat bersamaan energi dunia melambung tinggi, sehingga mengakibatkan harga
energi lebih mahal.
“Hari ini, masalah
minyak dan energi menjadi mahal di pasaran dunia akibat adanya komplik dua
negara antara Ukraina dan Rusia. Akibatnya semua negara saling menyelamatkan
negaranya masing-masing,” ujar Heri Gunawan kepada sukabumiNews, ditemui di Rumah
Aspirasi dan Inspirasi (RAI) Hergun, Sabtu (2/6/2022) kemarin.
Dengan mahal energi,
kata Heri Gunawan (Hergun), secara otomatis pemeritah ingin melindungi
masyarakat, sehingga biaya untuk subsidi juga menjadi besar.
Dalam kondisi
kesulitan keuangan, lanjut Hergun, Pemerintah saat ini mencari solusi agar
masyarakat kecil mendapatkan subsidi terkait pembelian BBM dengan cara menggunakan
aplikasi MyPertamina.
Hergun mengungkapkan,
dirinya sangat paham tentang kesulitan tersebut, lantaran 2 setengah tahun
lebih Negara Indonesia terkena permasalahan covid-19.
“Di sini pemerintah
harus mengeluarkan program ekonomi nasional mengambil beberapa pos belanja yang
harus digunakan untuk pemulihan ekonomi nasional (PEN), kesehatan dan lain sebagainya,”
terang Hergun.
Hergun berharap apa yang
dialokasikan pemerintah untuk masyarakat ini tepat sasaran.
Untuk itulah kata
Hergun, dibuatkan aplikasi agar pada saat nanti mengisi bahan bakar pertalit
atau solar bisa tepat sasaran.
Meski memang, tambah Hergun,
pada saat dibuka aplikasi dimungkinkan akan ada lonjakan kemampuan server untuk
menerima dan sebagainya.
"Namun saya
yakin secara perlahan, ini bisa diatasi. Yang pasti kita berharap mari kita
bersama-sama berpikir positif untuk bangsa dan negara agar kondisi ekonomi yang
relatif kurang baik, menjadi lebih baik,” ajaknya.
Di lain pihak, salah
satu sopir angkot Sukaraja - Kota Sukabumi, Akbar mengungkapkan, dengan pembelian
Bahan Bakar Minyak (BBM) bersubsidi di SPBU melalui aplikasi MyPertamina ini
akan lebih mempersulit masyarakat, khususnya masyarakat miskin, termasuk para
pedagang eceran, supir angkot yang tidak memiliki smartphone.
“Kebijakan ini tidak
singkron dengan aturan Pertamina yang melarang pelanggan menggunakan handphone
saat membeli BBM di SPBU,” ujar Akbar.
Selain itu, tambah
Akbar, juga dikhawatirkan akan menambah
antrean panjang pada saat pembelian BBM di SPBU.
“Bukankah sebelumnya menyalakan
HP di SPBU itu dilarang? Ini malah membuat aturan harus melalui aplikasi MyPertamina
saat pembelian BBM di SPBU,” ucap Akbar.
Hal Senada diungkapkan
Rispan, warga Gunungpuyuh. Rispan menilai, kebijakan ini tidak berpihak pada
rakyat. Sebab menurutnya, tidak semua orang fasih menggunakan Smartphone.
“Utamanya adalah para orang tua yang hanya memiliki HP jadul. Jadi nyusahin sekali, kita cuma punya hp tulalit. Masa harus beli HP bagus (Smartphone) cuma gara-gara kebijakan ini, kan menyusahkan sekali,” cetusnya.
Editor: AM
COPYRIGHT © SUKABUMINEWS 2022