Oleh: Yan Hasanudin Malik, S.Pd.I.,M.M
Di antara hal yang menarik untuk diperbincangkan dalam
peritiwa hijrahnya Nabi ke Yatsrib adalah peranan dari 3 anak muda, yaitu Ali
bin Thalib, Asma binti Abi Bakrin dan Abdullah bin Abi Bakrin.
Ali diberi tugas untuk menggantikan posisi Nabi menempati
tempat tidurnya, Asma dan Abullah menyiapkan bahan makan untuk Nabi dan ayah
mereka, dan memantau situasi Mekah pasca kepergian Nabi dan Abu Bakar.
Kafir Quraisy menyiapkan pemuda-pemuda paling berani dari
tiap kabilah yang ditugaskan mengepung rumah Nabi.
Perintahnya jelas, yaitu seret Muhammad, usir, penjarakan
atau bunuh (QS Alanfal: 30).
Tapi atas pertolongan Allah, para pemuda tadi jatuh
tertidur ketika Nabi dan sahabat Abu Bakar keluar dari rumah dan kemudian Ali
menggantikan posisinya tidur di atas ranjang beliau.
Ali sudah jelas komitmen keimanannya, yakni siap
berkorban nyawa demi keselamatan Nabi. Demikian pula Asma dan Abdullah; berani
menghadapi ancaman apa saja untuk menjaga keberhasilan hijrah Nabi.
Catatan pertama dari kisah ini, perjuangan baru akan
sukses jika melibatkan anak-anak muda yg beriman, berintegritas dan berkomitmen
untuk mencapai tujuan.
Catatan kedua, seorang pemimpin membutuhkan teman yg
setia dan memahami arah, tujuan dan resiko perjuangannya.
Namun di atas semua itu, kita faham bahwa keyakinan akan kebenaran risalah dakwah Nabi telah menumbuhkan mentalitas yg tahan uji dan yakin akan pertolongan Allah. Sehingga ketika banyak orang menghalanginya, dia tetap konsisten.
حسبناالله ونعم الوكيل
حسبي الله لا اله الا هو عليه توكلت وهو رب العرش العظيم
1 Muharram 1444 H
COPYRIGHT © SUKABUMINEWS 2022