Bupati Asahan beserta rombongan saat melakukan study tiru ke Pemkot Yogyakarta, Kamis (23/06/2022). |
Study Tiru oleh Bupati Asahan dan Rombongan ke Luar Daerah dianggap oleh LSM SS PAMA pemborosan anggaran.
sukabumiNews.net, ASAHAN (SUMUT) – Ketua LSM Solidaritas Sosial Pendukung Aspirasi Masyarakat Asahan (SS PAMA), Hery Noto menyoroti kegiatan Study Tiru yang dilakukan Bupati Asahan beserta rombongan ke luar daerah.
Menurutnya, study tiru yang dilakukan oleh Bupati, Wakil Bupati, Kepala Bappeda, Asda I Kabupaten Asahan beserta 25 Camat se Kabupaten Asahan ke luar daerah itu merupakan pemborosan anggaran.
Ketua LSM SS PAMA, Hery Noto. |
“Betapa tidak, study tiru yang dilakukan Bupati Asahan H Surya bersama rombongan itu mengabiskan anggaran APBD ratusan juta rupiah,” kata Hery Noto kepada sukabumiNews.net di Kisaran, Jumat (24/6/2022).
Sebelumnya, Bupati
Asaha H Surya dan Wakil Bupati Taufik Zainal Abidin, didampingi Asisten
Pemerintahan, OPD, para Camat dan Sekcam se-Asahan pada Kamis (23/06/2022) melakukan
studi tiru ke Pemerintah Kota Yogyakarta.
Kunjungan tersebut
dijawalkan selama 3 hari, mulai dari tanggal 22 Juni sampai 25 Juni 2022.
“Meski kegiatan itu
dianggap positif, namun hal ini tentunya menjadi kritikan dan perhatian
masyarakat Kabupaten Asahan, lantaran dengan kegiatan study tiru tersebut anggaran
APBD yang dihabiskan sangat besar,” ungkap Hery.
Di sisi lain, Hery
mempertanyakan, apakah kegiatan study tiru yang dilkukan Bupati dan Wakil
Bupati Asahan itu ada manfaatnya untuk pembangunan dan kesejahteraan masyarakat
di Kabupaten Asahan?
“Dua tahun lebih
Bupati dan Wakil Bupati Asahan menjabat sebagai Kepala Daerah. Namun sangat
memprihatikan bahwa saat ini kondisi jalan di seputaran Kota Kisaran maupun jalan-jalan
lainnya yang berada di Wilayah Kabupaten Asahan rusak parah dan berlubang.
Belum lagi perekonomian masyarakat tidak stabil,” bebernya.
“Melihat hal ini, bukankah
kegiatan study tiru itu disebut pemubajiran dan pemborosan APBD?” tuturnya.
Dikatakan Hery bahwa dalam
kegiatan study tiru itu membahas bagaimana tata kelola pemerintahan di bidang
infrastruktur, pertanian, ruang terbuka hijau, pengelolaan persampahan dan
pengelolaan bendungan lapisan penetrasi.
Kemudian airnya
dialirkan untuk pengembangbiakan ikan nila, gurami dan lain sebagainya guna
mengembangkan ekonomi warga masyarakat setempat, khususnya di Kelurahan dan
Desa.
“Namun yang menjadi
pertanyaan adalah bahwa apakah hal ini bisa diterapkan di Kabupaten Asahan
khususnya di wilayah Kecamatan, Desa dan Kelurahan?” tanyanya.
Hal inilah kata dia tentunya
harus menjadi perhatian oleh Pemkab Asahan, sesuai dengan visi Bupati dan Wakil
Bupati Asahan yaitu Masyarakat Asahan Sejahtera yang Religius dan Berkarakter.
Terkait anggapan yang
dilontarkan Ketua LSM SS PAMA tersebut, Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika
(Kadis Kominfo) Kabupaten Asahan H Syamsuddin saat dimintai tanggapan melaui
Whats-Appnya, Jum’at (24/6) menyampaikan bahwa Study tiru itu dibutuhkan dalam
rangka membangun tugas-tugas.
“Dari segi
anggarannya sudah pastilah Kabag Pemerintahan. Memperhatikan mekanismenya
sesuai aturan berlaku,” kata mantan Sekretaris DPRD Kabupaten Asahan itu.
BACA Juga: Bupati dan Wakil Bupati Asahan Studi Tiru ke Pemkot Yogyakarta, Ini Harapannya