Diaspora Indonesia dan UKM Indonesia akan Ramaikan Ajang Duta UKM di Singapura. (Ist) |
sukabumiNews.net, SINGAPURA – Menyambut hari Ibu tanggal 8 May 2022 dan mengisi kegiatan libur Idul Fitri 1443 Hijriyyah, Diaspora Indonesia akan menyelenggarakan acara puncak kegiatan duta UKM Indonesia 2022, di Asentar, Oxley Bizhub, Singapura.
Stephanus Widjaja
dari Business Indonesia Singapore Associations (BISA) mewakili Diaspora
Indonesia dalam keterangannya kepada sukabumiNews.net, Rabu (4/5/2022)
mengatakan, kegiatan ini terselenggara atas kerjasamanya dengan Gayatri Beauty
Academy yang diwakili oleh Dyah Gayatri dan Rahma Pratiwi mewakili Cubulan Co.
“Lebih dari 30 UKM
dan 20 calon duta yang mendaftar, hingga tahap ini hanya terdapat 20 UKM dari 2
kategori, yaitu makanan ringan dan fashion yang masuk sebagai nominasi, serta 15
finalis duta UKM yang berasal dari warganegara Singapura maupun warganegara
Indonesia yang tinggal di Singapura,” kata Stephanus Widjaja.
Dia menambahkan, 20
UKM yang masuk dalam ajang ini berasal dari ujung barat hingga timur Indonesia.
“Mulai dari Aceh kami
memiliki 2 UKM di bawah naungan PPJI (Perkumpulan Penyelengga Jasa Boga
Indonesia) yaitu Bawang Goreng – Zaymar dan Emping Aceh Super – Rumah Harapan
Keluarga,” terangnya.
“Kemudian dari
Sumatera yang juga masih member dari PPJI, ada madu hitam riau – Le Bamadu dan
yang unik Rendang Teri – Dapur Umi. Tidak tertinggal UKM apparelnya yang juga
dinaungi oleh Netasia, yaitu Sepiak Belitong yang memiliki ciri khas ecoprint
nya,” tambahnya.
Sementara dari timur
Indonesia, Stephanus mengatakan bahwa dia memiliki 3 UKM dengan makanan
khasnya, seperti abon tuna atau Lyvia, keripik pisang dan abon cakalang (Ramantha
Kitchen), serta makanan dan minuman olahan dari kenari atau Ifamoy.
“Dari Indonesia
bagian Tengah, yaitu Lombok juga ikut memeriahkan kegiatan ini dengan produk
andalannya keripik sukun dan ubi jalar (Rumah Keripik Lombok) yang juga
merupakan salah satu member dari PPJI dan UKM apparelnya Amiga Bali yang
dikenal dengan resort wearnya,” sambung Stephanus.
Setepanus menyebut, kegiatan
ini masih didominasi oleh UKM dari Jawa, seperti terasi asap (Mbegor), kerpik
usus (Cripcus Sultan), pastel mini (Pasmini), Mushome dan Meatless Kingdom (Yasa Jamur Sriwijaya), serta UKM apparel dari Netasia, yaitu Kain Ku Biru dengan
batik eco-dyeing dan Bengok Crafts dengan bahan olahan eceng gondoknya.
Tidak hanya UKM yang
berbasis di Indonesia, terang Stephanius, ada juga UKM Indonesia yang ada di
Singapura, yaitu Aryani Beauty dengan produk andalannya serum wajah Mamslin dan
CURO serta beberapa kerajinannya yang kebanyakan berasal dari Jawa Tengah.
“Kami berharap, kegiatan
ini bisa membuat masyarakat Singapura dapat lebih mengenal produk-produk UKM
Indonesia, yang nantinya akan menjadi tugas bagi duta UKM Indonesia untuk terus
memasarkan dan memperkenalkannya ke khalayak ramai.