Seorang pria memberi isyarat di kuburan massal di kota Bucha, barat laut ibukota Ukraina, Kyiv pada 3 April 2022. (AFP) |
Rusia membantah membunuh warga sipil, dan menilai foto di Bucha sebagai provokasi.
sukabumiNews.net,
KYIV – Sekjen PBB Antoio Gutteres mengaku sangat terkejut dengan foto kematian
ratusan warga sipil di Kota Bucha, Ukraina. Ia meminta adanya investigasi
secara independen atas tragedi tersebut.
"Saya terkejut
dengan gambar warga sipil terbunuh di Bucha, Ukraina," ujar Gutteres dalam
pernyatannya seperti dilansir Aljazirah, Senin (4/4/2022).
Sebelumnya saksi dan
pejabat pemerintah Ukraina mengatakan, pasukan Rusia membunuh ratusan warga
sipil ketika mereka menarik diri dari kota di dekat Kyiv. Otoritas Kyiv mengatakan ada setidaknya 410
jasad warga sipil yang ditemukan.
Wartawan Reuters yang
mengunjungi Bucha pada Sabtu melihat mayat-mayat tergeletak di jalan-jalan kota
itu, yang berjarak 37 km dari ibu kota Kiev. Sebuah kuburan massal di sebuah
gereja masih terbuka, tangan dan kaki korban terlihat menyembul dari tanah liat
merah yang ditumpuk di atasnya.
Rusia membantah telah
membunuh warga sipil. Juru bicara Rusia Maria Zakharova mengatakan, Kyiv
berupaya mengganggu upaya perdamaian melalui provokasi di Bucha. Moskow meminta
Dewan Keamanan PBB untuk bertemu guna mendiskusikan masalah ini.
"Federasi Rusia
telah meminta pertemuan Dewan Keamanan PBB terkait dengan provokasi berita
militer Ukraina di Bucha," kata Zakharova dalam akun Telegram.