sukabumiNews.net, KUALA LUMPUR – Meski popularitas mantan Perdana Menteri Datuk Seri Najib Tun Razak baru-baru ini meningkat, hanya empat persen pemilih yang menginginkan dia kembali memimpin negara.
Informasi tersebut
dibagikan oleh Wakil Presiden Partai Keadilan Rakyat (PKR), Rafizi Ramli yang
mengklaim data tersebut merupakan hasil penelitian yang dilakukan pada akhir
Februari lalu.
Bahkan, kata Rafizi,
Anggota DPR Pekan menjadi pilihan terakhir setelah lima tokoh politik lainnya
termasuk mantan Perdana Menteri lainnya, Tun Dr Mahathir Mohamad.
Empat nama lainnya
adalah Presiden Parti Pribumi Bersatu Malaysia (Bersatu), Tan Sri Muhyiddin
Yassin; Presiden UMNO, Datuk Seri Ahmad Zahid Hamidi; Presiden PKR, Datuk Seri
Anwar Ibrahim dan Perdana Menteri, Datuk Seri Ismail Sabri Yaakob.
"Meskipun dia
(Najib) telah memperhatikan bahwa dia cukup populer, hanya 4 persen pemilih
yang merasa menginginkan Najib kembali.
"Datuk Seri
Ismail Sabri adalah individu tertinggi yang memperoleh suara 21 persen,"
kata Rafizi dalam wawancara dengan SkopMG.
Menurut Rafizi,
penelitian tersebut melibatkan 2.500 responden dan diadakan setiap bulannya.
Rafizi juga
mengklaim, keputusan 60 persen responden menolak nama besar tokoh politik,
menunjukkan pemilih menginginkan reformasi kepemimpinan negara.
Berdasarkan temuan
kajian tersebut pula, Rafizi menilai proses transisi generasi dari aspek
politik negara akan memakan waktu lama.
“Ini karena kami
mewarisi sistem politik satu partai selama lebih dari 60 tahun. Pola dan proses
menjadi Perdana Menteri sudah lama dipengaruhi oleh hierarki di UMNO,” ujarnya.
Perang kata-kata
antara Najib dan Rafizi akhir-akhir ini memanas, terutama setelah mantan
Anggota DPR Pandan itu mengumumkan kembalinya ke kancah politik tanah air.