Massa aliansi Badan Eksekutif Mahasiswa Seluruh Indonesia (BEM SI) menggelar aksi demonstrasi di kawasan Patung Kuda Arjuna Wiwaha, Jakarta Pusat, Kamis (21/4/2022). (KOMPAS.com/Tria Sutrisna) |
sukabumiNews.net, JAKARTA – Aksi demonstarsi oleh massa yang tergabung dalam Aliansi Mahasiswa Indonesia (AMI) dan sejumlah elemen buruh dalam Gerakan Buruh bersama Rakyat (Gebrak) pada Kamis (21/4/2022) di depang Gedung DPR/MPR, Jakarta.
Massa aksi mulai
memenuhi gerbang DPR/MPR pada pukul 13.38 WIB.
Dikutip dari Kompas.com,
masa meminta agar Menteri Perdagangan (Mendag) Muhammad Lutfi agar dipecat.
Hal tersebut terlihat
dari salah satu poster yang dibawa massa saat aksi unjuk rasa.
“Pecat! Menteri Perdagangan Muhammad Lutfi gagal urus minyak goreng. Berantas mafia minyak goreng,” tulis pada poster itu.
FOTO: Suasana aksi massa yang terjadi pada Kamis (21/4/2022) di depan Gedung DPR/MPR, Jakarta. (Kompas.com/Muhammad Naufal) |
Poster tersebut terpasang di sebuah mobil yang dibawa massa aksi dan terparkir di Gedung DPR/MPR.
Selain itu adapula
pembentangan poster atau banner lain yang menjadi tuntutan kepada pemerintah.
Adapun sejumlah
tuntutan massa aksi adalah soal penurunan harga minyak goreng, meminta Presiden
Joko Widodo agar mundur dari jabatannya, hingga membubarkan DPR.
Untuk berjaga-jaga,
aparat kepolisian menjaga gedung DPR/MPR dari sisi belakang pagar gedung
tersebut.
Cegah Penyusup,
Polisi Lakukan Filterisasi Massa
FOTO: Suasana aksi massa yang terjadi pada Kamis (21/4/2022) di depan Gedung DPR/MPR, Jakarta. |
Polda Metro Jaya juga melakukan filterisasi terhadap massa unjuk rasa yang berlangsung hari ini.
Hal tersebut
diungkapkan oleh Kepala Bidang Hubungan Masyarakat (Humas) Polda Metro Jaya,
Kombes Endra Zulpan.
Ia mengungkapkan
bakal melakukan filterisasi untuk massa yang akan melakukan unjuk rasa di
kawasan Patung Kuda dan Gedung DPR RI.
“Kemudian perlu saya
sampaikan, Polda Metro Jaya untuk kegiatan hari ini akan berlakukan filterisasi
terhadap semua elemen yang akan melakukan kegiatan menyampaikan pendapat di
beberapa titik yang mereka tuju, di antaranya DPR RI maupun Istana,” ujarnya
dikutip dari Tribun Jakarta.
Tujuan dari adanya
filterisasi adalah menghindari adanya penyusup dari orang lain yang bukan
merupakan kelompok atau elemen yang akan melakukan unjuk rasa tersebut.
Hal ini lantaran,
kata Zulpan, pihaknya telah menerima tujuh pemberitahuan dari berbagai elemen
masyarakat, diantaranya mahasiswa dan buruh.
“Sehingga kita
harapkan dengan adanya filterisasi, tidak ada penyusup yang masuk di dalam
kelompok tersebut.
“Kemudian filterisasi
ini kita akan mengetahui juga kelompok mana yang memang sudah berikan
oemberitahuan kepada kepolisian.”
“Kepada kelompok atau
elemen yang sudah berikan pemberitahuan, ini akan diberikan layanan pengawalan
pendampingan,” jelas Zulpan.
Di sisi lain
sebelumnya, pihak kepolisian telah memasang kawat berduri di Jembatan
Penyeberangan Orang (JPO) yang berada di depan Gedung DPR RI.
Senada dengan Zulpan,
pemasangan kawat berduri ini untuk mengantisipasi penyusup saat demo yang
dilakukan oleh elemen mahasiswa dan buruh ini.
“Buat antisipasi
penyusup, mahasiswa kalau mau demo silakan saja. Kami antisipasi penyusupnya,”
ujar seorang polisi yang tak mau menyebutkan namanya dikutip dari Tribun
Jakarta.
Diketahui aksi massa
juga digelar bersamaan dengan demonstrasi di Patung Kuda Arjuna Wiwaha, Jakarta
Pusat yang dilaksanakan oleh Aliansi BEM SI Kerakyatan.
Kemudian terdapat
sedikitnya 10 tuntutan yang akan disampaikan oleh elemen buruh dan mahasiswa
dalam aksi demo 21 April 2022.
Mengutip keterangan
yang diterima Tribunnews, berikut isi tujuh tuntutan demo:
1. Tindak tegas para
penjahat konstitusi dan tolak wacana perpanjangan masa jabatan presiden
2. Turunkan harga
kebutuhan pokok dan atasi ketimpangan ekonomi
3. Menindak tegas
segala tindakan represif terhadap masyarakat sipil dengan mekanisme yang ketat
dan tidak diskriminatif
4. Wujudkan pendidikan
ilmiah, gratis, dan demokratis.
5. Sahkan RUU
prorakyat, tolak RUU pro oligarki
6. Wujudkan reforma
agraria sejati
7. Tuntaskan seluruh pelanggaran HAM
BACA Juga: Didemo Mahasiswa di Jakarta, Jokowi Bagikan BLT di 2 Pasar Kawasan Puncak