Sebanyak 900 TNI-AD/ Kodam IV Diponegoro dari berbagai satuan menggelar latihan Pertempuran Kota (foto: Ist) |
sukabumiNews.net, TEGAL – Sebanyak 900 TNI-AD/ Kodam IV Diponegoro dari berbagai satuan menggelar latihan Pertempuran Kota yang berlangsung di jantung Kota Tegal, Jawa Tengah, Sabtu (12/3/2022).
Dikutip dari
iNews.id, dalam latihan tersebut terjadi pertempuran sengit antara TNI-AD
dengan serdadu lawan, yang menguasai obyek objek vital dan kantor pemerintahan.
Suara tembakan dan
dentuman misil terdengar bersahutan silih berganti, di sejumlah lokasi di jalan
jalan protokol di Kota Tegal. Kontak senjata pecah menyusul penyerbuan ratusan
anggota TNI-AD dari Kodam IV Diponegoro ini untuk membebaskan tempat tempat vital
seperti kantor pemerintahan yang berhasil dikuasai serdadu lawan.
Kontak senjata jarak
jauh maupun jarak dekat antara TNI-AD kodam IV Dipenogoro dan serdadu lawan pun
tak terhindarkan. Namun berkat kehandalan para Raider TNI-AD Kodam IV
Diponegoro, dalam waktu dua hari para serdadu lawan bisa dilumpuhkan dan obyek
vital serta kantor kembali dikuasai TNI-AD Kodam IV Diponegoro.
Sejumlah warga Kota
Tegal, mengaku kaget dengan kegiatan latihan tempur di jalan-jalan protokol
Kota Tegal oleh ratusan anggota TNI-AD Kodam IV Diponegoro tersebut.
Komandan korem 071
Wijaya Kususma, Kolonel Dwi Lagan Safrudin menyampaikan, kegiatan latihan
Tempur Kota bertujuan untuk mengetahui sejauh mana kemampuan satuan di jajaran
Kodam IV Diponegoro, dalam tugas pengamanan dan mengantisipasi ancama
radikalisme yang mungkin terjadi di wilayah Jawa Tengah.
"Apalagi Jawa
Tengah ini merupakan barometer. Karena apa yang terjadi di Jawa Tengah baik
sosial, politik, ekonomi dan budaya, akan mempengaruhi situasi nasional,"
ujar Lagan Dwi Safrudin.
Latihan Tempur Kota
anggota TNI-AD pun mendapat animo masyarakat Kota Tegal, yang juga disebut Kota
Bahari itu. Seorang warga Kota Tegal, Halim, 37, mengaku kaget tapi sekaligus
kagum menyaksikan latihan Tempur Kota ini.
"Saya senang karena
kegiatan ini sangat positif khususunya bagi anak anak untuk mengenang sejarah
pertempuran para pahlawan kita dalam merebut kemerdekaan dari tangan penjajah.
Meskipun terus terang saja awalnya saya kaget mendengan tembakan dan dentuman
senjata," tutur Halim.