Perhatian Terhadap DTA Masih Minim, Dessy akan Dorong Kemenag Lebih Memperhatikan MD

Anggota Komisi V DPRD Provinsi Jawa Barat, Dessy Susilawati. (Istimewa)

sukabumiNews.net, KAB. SUKABUMI – Sejumlah pengelola Madrasah Diniyah (MD) mengeluhkan kurangnya perhatian terhadap lembaga yang dikelokanya. Padahal menurut mereka, Madrasah Diniyah atau MD merupakan cikal bakal dari pendidikan-pendidikan agama yang ada saat ini.

“Tapi kenapa lembaga pendidikan kita seolah dianak tirikan, khususnya mengenai sumbangan-sumbangan demi kemajuan pendidikan Madrasah Diniyah,” ujar salah satu pengelola Madrasah Diniyah Takmiliyah Awaliyah (DTA) Alamatus'sa'adah, Kampung Talaga, Kecamatan Caringin Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, Ustadz Deden Najmudin kepada sukabumiNews.net, melaui sellularnaya, Ahad (13/2/2022).

“Soal renovasi pembangunan pun apa daya kita harus meminta di jalan, meski sebetulnya kita merasa malu melakukanya,” tambah Deden.

Hal senada juga diungkapkan Ustadz Dudung Satibi, Kepala Sekolah DTA Misbaahul-Athfal, masih di daerah yang sama. Bahkan kata Dudung, belum pernah pihaknya mendapatkan sumbangan-sumbangan pendidikan seperti sekolah-sekolah swasta lainnya di Wilayah Kabupaten Sukabumi.

Padahal kata Dudung, jika wali murid dipintanya untuk membayarkan SPP saja, mereka seolah masih ada yang meminta kebijakan dengan berbagai alasan. Apalagi saat pendemi sekarang ini. “Padahal bayarannnya pun tidak ada yang lebih dari Rp25 per bulan,” ungkapnya.

Dikonfirmasi terpisah, menaggapi hal tersebut, Anggota Komisi V DPRD Provinsi Jawa Barat, Dessy Susilawati menyayangkan kurangnya perhatian pemerintah terhadap lembaga pendidikan Islam, khususnya Madrasah Diniyah (MD).

Menurut Dessy, keberadaan Madrasah Diniyah ini kerap dikesampingkan. Padahal kata dia, MD merupakan tonggak pendidikan yang sekarang banyak diadopsi oleh sekolah-sekolah umum baik negeri maupun swasta.

“Pada saat ini memang masih banyak Madrasah Diniyah yang berada di Kabupaten Sukabumi belum tersentuh dengan kebijakan pemerintah yang berkaitan dengan pendidikan. Jadi, keberadaan MD ini kerap dikesampingkan,” ucapnya.

Untuk itu, Anngota DPRD Jabar dari Fraksi Partai Amanat Nasional (PAN) menyatakan, dirinya akan berkoordinasi dengan pihak Pemerintah khususnya Kemenag, supaya penddikan MD ini mendapatkan perhatian .

"Iya, yang saya tau, untuk MD ini harus tergabung dalam Education Management Information System (EMIS) di dalam EMIS tersebut sudah di daftaran guru-guru yang mengajar MD. Walaupun tunjangan tidak seberapa,” kata Dessy.

Kendati begitu, lanjut Dessy, Ia akan mencoba mendorong kepada pemerintahan khususnya Kementerian Agama (Kemenag) agar lebih memperhatikannya, baik dari sarana dan prasarana, maupun kesejahteraan para pengajar.

Pewarta: Prim RK
Editor: AM
COPYRIGHT © SUKABUMINEWS 2022

Anda boleh beropini dengan mengomantari Artikel di atas

Previous Post Next Post

نموذج الاتصال