Anggota DPRD Jabar Faraksi PAN, Dessy Susilawati. |
sukabumiNews.net, KOTA SUKABUMI – Terkait rencana akan kembali diberlakukannya Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) atau daring akibat merebaknya Omicron di sejumlah daerah di Indonesia, Anggota Komisi V DPRD Jabar, Dessy Susilawati mamastikan bahwa Jawa Barat dinyatakan masih aman.
“Saat ini memang
anak-anak sudah mulai sekolah tatap muka atau PTM meski masih terserah pada
orang tuanya. Tapi, kita masih dalam status aman,” ungkap Dessy kepada
sukabumiNews, dikonfirmasi di rumah kediamannya di Cibeureum, Kota Sukabumi
belum lama ini.
Menurut Dessy, perlu
atau tidaknya kembali dilakukan pembelajaran jarak jau atau daring, itu
terserah kebijakan masing-masih sekolah, terlebih kepada orang tuanya.
Ia pun mengingatkan
pihak sekolah untuk mendapatkan izin orangtua siswa dalam pelaksanaan PTM
penuh.
Dessy mengingatkan, sekolah
tetap harus memfasilitasi murid untuk belajar daring apabila orangtuanya tidak
mengizinkan untuk mengikuti sekolah tatap muka.
“Saya menilai pihak sekolah tetap memerlukan persetujuan dari orangtua untuk melakukan sekolah tatap muka. Karena pertimbangan orangtua berbeda-beda, dan seharusnya sekolah mengakomodir apabila masih ada orangtua yang takut mengirimkan anaknya melakukan PTM,” ucapnya.
Sebelumnya Mantan
Menko PMK yang kini menjadi Ketua DPR
RI, Puan Maharani meminta pemerintah mempertimbangkan kembali penerapan
pembelajaran tatap muka (PTM) 100% hingga pelaksanaan vaksinasi Covid-19
terhadap anak dilakukan telah merata.
“Apalagi, saat ini
ada ancaman Covid-19 varian Omicron,”
BACA: Omicron Merebak, Ketua DPR Minta Pemerintah Pertimbangkan Kembali PTM 100 Persen
Terkait rencana akan
mulai diberlakukannya kembali pembelajaran secara daring, Anggota Komisi V DPRD
Jabar, yang membidangi Kesejahteraan Rakyat ini mengatakan bahwa saat ini untuk
Provinsi Jawa barat belum ada intruksi.
“Jadi masih tetap PTM
itu dilaksanakan 100 persen. Tapi untuk wilayah Kota Sukabumi, khususnya
kemaren sudah ada keterbatasan bahwasannya PTM itu dilaksanakan terbatas sesuai
dengan jumlah siswa. Nanti diaturlah, misalkan kelas 7 jam berapa kelas 8 jam
berapa, begitu kalau untuk wilayah Kota Sukabumi," bebernya.