Oleh: Wakil Ketua Umum MUI, Anwar Abbas (Istimewa) |
Komunisme adalah sebuah ideologi, baik ideologi dalam bidang politik maupun dalam bidang ekonomi. Tapi kalau hari ini, ideologi komunisme tersebut tampak lebih menonjol dalam bidang politik di mana kekuasaan dipusatkan dan terpusat pada salah satu partai saja seperti Partai Komunis China (PKC), di mana segala hal yang menyangkut kehidupan politik diatur dan dikendalikan oleh segelintir orang saja yang duduk dalam politbiro partai.
Tapi dalam bidang
ekonomi, China sudah meliberalisasikan dirinya dengan mengakui kepemilikan dan
hak-hak pribadi serta memberikan kebebasan yang cukup luas kepada para pelaku
pasar untuk bersaing sehingga di China saat ini sangat banyak bermunculan
orang-orang kaya baru seperti Jack Ma, dan lain-lain.
Tetapi meskipun
mereka sudah menjadi orang-orang kaya dan kekayaan mereka diakui dan dilindungi
oleh negara, tapi jangan sekali-kali mereka mencoba untuk melakukan hal-hal
yang terkesan menentang kebijakan pemerintah karena kalau itu terjadi maka
secara politik risiko yang akan mereka hadapi jelas akan sangat besar.
Jadi dengan demikian,
sebenarnya ideologi komunisme dalam bidang ekonomi itu masih ada karena
pemerintah secara makroekonomi masih memainkan peranan yang sangat dominan di
dalam menentukan arah dan warna terhadap pasar dan para pelakunya. Dengan
komunisme gaya baru ini, kita lihat China tampak sangat berhasil dalam membuat
dunia terpesona karena China telah berhasil menjadikan dirinya dari perspektif
PDB menjadi salah satu dari dua raksasa ekonomi dunia di samping Amerika.
Hal ini tentu saja
telah membuat ideologi komunisme sekarang ini menjadi sebuah ideologi yang
seksi apalagi melihat dan membandingkan dengan bagaimana bobroknya praktik dari
ideologi liberalisme-kapitalisme serta ketidakmampuannya memberi harapan bagi
terciptanya keadilan dan pemerataan ekonomi.
Tetapi meskipun
demikian, kita sebagai bangsa jelas tetap tidak bisa menerima kehadiran
ideologi komunisme di negeri ini karena kita sebagai bangsa sudah punya
ideologi sendiri yang kita sebut dengan ideologi Pancasila, di mana sila
pertamanya adalah “Ketuhanan Yang Maha Esa”, yaitu sebuah sila yang sangat
dibenci dan dimusuhi oleh ideologi komunisme karena mereka melihat agama itu
adalah sebagai candu yang memang enak untuk dinikmati tapi dalam jangka waktu
tertentu, kata mereka, dia akan merontokkan tubuh dari orang yang menghisap dan
mengkonsumsinya.
Jadi ideologi
komunisme melihat agama itu tidak baik dan akan merusak masyarakat dan rakyat
luas. Oleh karena itu, mereka telah menjadikan agama sebagai musuh terbesar
bagi ideologi mereka. Pandangan-pandangan seperti ini sekarang di negeri kita
juga sudah banyak menyebar, diterima dan tertanam di kalangan rakyat kita,
tidak hanya di kalangan rakyat miskin, tapi juga di kelompok orang-orang kaya
dan terdidik.
Kenyataan seperti ini
tentu jelas sangat kita sayangkan karena hal ini jelas sangat-sangat berbahaya
karena dia jelas akan mengancam persatuan dan kesatuan kita sebagai bangsa.
Bahkan kalau seandainya paham ini terus berkembang dan tidak terkendalikan,
maka tidak mustahil eksistensi bangsa ini akan terancam.
Untuk itu, mereka
telah berusaha untuk merebut kekuasaan dan simpati melalui cara-cara yang
konstitusional atau semikonstitusional, dan bila mereka sudah menganggap
dirinya benar-benar siap, maka mereka dengan kekuatan politik dan ekonominya tentu
saja akan berusaha untuk mencengkramkan tangan dan kakinya semakin lebih kuat
lagi. Untuk itu, mereka tentu saja tidak akan segan-segan dengan dukungan
komunis internasional melakukan tindakan-tindakan represif dan membungkam serta
memasung demokrasi yang ada hari ini di negeri ini.
Bila ini yang
terjadi, maka tentu suatu hal yang sangat menyedihkan dan nasib kita sebagai
umat beragama, terutama umat Islam, jelas akan sangat mengenaskan. Karena yang
menjadi musuh utama bagi mereka tentu adalah agama yang tidak hanya mengatur
hubungan antara manusia dengan Tuhan, tapi juga mengatur kehidupan publik. Dan
agama yang seperti itu tentu adalah jelas agama Islam karena banyak agama di
dunia ini, seperti kita ketahui, hanya mengurusi masalah hubungan antara manusia
dengan Tuhan saja, sementara masalah di luar itu, menurut mereka, menjadi
tanggung jawab negara atau pemerintah.
Jadi ideologi
komunisme yang harus kita waspadai ini adalah sebuah ideologi yang telah
melakukan metamorfosis.
Kalau dahulu ideologi
komunisme dengan konsep sama rata sama rasanya menjadi sebuah ideologi yang
sangat ditakuti oleh para orang kaya karena jelas kekayaan mereka akan diambil
dan akan disita oleh negara, tetapi sekarang ideologi komunisme tidak lagi akan
mengancam mereka bahkan akan bisa membantu mereka untuk semakin besar dan
membesar. Sehingga, kita lihat ideologi komunisme hari ini tidak saja
digandrungi oleh orang-orang yang miskin dan oleh elemen-elemen masyarakat yang
termarginalkan, tapi juga oleh orang-orang yang terdidik dan juga oleh para
konglomerat.
Karena dengan
kehadiran ideologi ini, kekayaan dan hidup mereka tidak akan terancam, asal
saja mereka mau menyesuaikan diri dan beradaptasi dengan keinginan dan
ketentuan-ketentuan dari partai.
Hal ini, bagi
anak-anak bangsa yang masih punya idealisme jelas, menjadi sebuah tantangan dan
kerisauan tersendiri karena kita ingin menjadikan bangsa dan negara kita untuk
menjadi negara maju. Tapi kita ingin maju sesuai dengan karakteristik dan
identitas kita sebagai bangsa yang menjunjung tinggi lima sila yang kita yakini
akan bisa menghantarkan kita menjadi bangsa yang terhormat, yang meletakkan
manusia pada tempat yang semestinya sebagai hamba Tuhan dan sebagai makhluk
sosial yang menghormati nilai-nilai dari ajaran agama yang itu jelas sangat
ditentang dan tidak disukai oleh ideologi komunisme.