Warga Jambenenggang Kebonpedes menemukan Gadis Bertato tewas mengenaskan pada Ahad (13/2) sekitar pukul 18.00 WIB. Polisi memasang police line di TKP. |
sukabumiNews.net, KEBONPEDES – Warga Kampung Selajambu RT 004/003 Desa Jambenenggang, Kecamatan Kebonpedes, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat digegerkan dengan penemuan sesosok remaja putri yang tewas mengenaskan.
Korban yang diketahui berinisial PM (19) itu ditemukan warga Kampung Selajambu pada Ahad (13/2/2022) sekitar pukul 18.00 WIB dalam kondisi memprihatinkan dengan busa di bagian mulutnya, sudah tidak bernyawa.
"Korban telah
menghembuskan nafas terakhirnya dengan kondisi mengeluarkan busa pada bagian
mulutnya," kata Kapolsek Kebonpedes, IPTU Tommy Ganhany Jaya Sakti kepada
Sebelumnya, kata IPTU
Tommy, pihaknya mengetahui kejadian tersebut atas laporan dari masyarakat
setempat. Setelah itu, ia bersama sejumlah anggotanya langsung bergegas ke lokasi
untuk memastikan kebenaranya.
Setibanya di lokasi,
ia bersama anggota dengan dibantu petugas dari Polres Sukabumi Kota langsung
memasang garis police line di Tempat Kejadian Perkara (TKP), dan mengevakuasi
jasad korban ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) R Syamsudin SH Kota Sukabumi.
"Saat kami tiba
di lokasi, posisi korban dalam kondisi terlentang di kasur. Pada tubuh korban
terdapat tato di bagian tangan kanan dan kirinya. Selain itu, korban juga
menggunakan kaos warna hitam lambang salah satu geng motor," paparnya.
Berdasarkan olah TKP dan
pemeriksaan saksi, korban yang diketahui merupakan warga Kampung Cigadog, RT
04/05, Desa Neglasari, Kecamatan Nyalindung itu, sebelum meninggal dunia telah bersama
temannya seorang laki-laki berinisial AL, pada Ahad (13/2) sekitar pukul 18.00
WIB.
BACA Juga: Warga Selaawi Sukaraja Heboh, Sesosok Mayat Ditemukan Tergantung di Pohon Durian
AL datang ke rumah SR (45) di Kampung Selajambu, RT 004/003, Desa Jambenenggang, Kecamatan Kebonpedes.
"Setelah itu,
korban bersama AL langsung masuk ke kamar bersama-sama. Kemudian sekitar pukul
19.30 WIB SR dan temannya berinisial YN pergi ke Kampung Cimaja. Sedangkan
korban dan AL masih di rumah SR," bebernya.
Tidak lama setelah
itu, tepatnya sekitar pukul 19.45 WIB, SR datang kembali ke rumanya. Setelah
kembali, SR mendengar korban nangis di kamar.
"Kemudian AL
mengatakan kepada SR, mang kunaon ieu korban tariis ngabudah, (Bang kenapa ini
korban dingin terus ngeluarin budah atau busa di bagian mulutnya)," papar
Kapolsek.
Setelah itu, tambah
Kapolsek, SR langsung memberikan air hangat dan air susu, kemudian SR
memberitahukan kepada SI yang merupakan sepupu SR untuk memeriksa kembali
kondisi korban.
"Waktu itu, SI
mengatakan bahwa korban sudah tidak ada denyut nadinya. Kemudian mereka
langsung melaporkan kejadian tersebut kepada pihak kepolisian," imbuhnya.
Saat korban dibawa ke
Rumah Sakit dan dilakukan visum mayat, tim medis tidak menemukan tanda-tanda
kekerasan pada tubuh korban.
Ketika disinggung
mengenai penyebab kematian korban, Kapolsek menjawab, bahwa saat ini pihak
kepolisian tidak bisa memberikan keterangan secara resmi mengenai faktor
penyebab kematian korban.