Presiden Turki dan Rusia. (Foto: AnadoluAgency) |
sukabumiNews.net, ANKARA – Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan mengatakan Turki tidak dapat mengabaikan hubungannya dengan Rusia atau Ukraina dengan mengkritik upaya diplomatik Barat dengan Moskow yang hanya mencapai sedikit, lapor saluran lokal NTV.
Menurut laporan itu,
Erdogan mengulangi tawarannya untuk menjadi penengah antara Rusia dan Ukraina
dan mengatakan anggota NATO, Turki, yang memiliki hubungan baik dengan
keduanya, akan mengambil langkah-langkah yang tidak merusak hubungan bilateralnya.
“Tidak mungkin bagi
kami untuk meninggalkan salah satu [negara],” katanya seperti dikutip oleh
saluran Turki. “Tujuan kami adalah bahwa kami mengambil langkah sedemikian rupa
sehingga, in syaa Allah, kami menyelesaikan ini tanpa mengabaikan salah
satunya.”
Presiden Prancis,
Macron telah mengundang Vladimir Putin dan Joe Biden untuk menghadiri pertemuan
puncak yang bertujuan untuk mengurangi eskalasi krisis Ukraina dan inisiatif
mediasi ini tidak berhasil.
Di sisi lain, Turki
dan Rusia memiliki hubungan militer yang dalam, dengan Ankara membeli sistem
rudal pertahanan S-400 Rusia, meskipun ada ancaman sanksi AS.