Rocky Gerung tanggapi Habib Bahar yang didatangi anggota TNI yang merupakan seorang Danrem /Tangkapan Layar YouTube Rocky Gerung Official/ |
sukabumiNews.net, JAKARTA – Habib Bahar bin Smith kembali menjadi sorotan publik karena belum lama ini dia didatangi oleh sekelompok orang berseragam TNI.
Hal itu terekam di
sebuah video yang beredar di media sosial, dan terlihat Habib Bahar bin Smith
sempat cek-cok dengan salah seorang anggota TNI.
Diketahui orang yang
cek-cok dengan Habib Bahar bin Smith itu adalah seorang Komandan Resort Militer
(Danrem).
Terkait hal ini,
Pengamat politik Rocky Gerung pun ikut angkat suara melalui kanal YouTube
miliknya pada Sabtu, 1 Januari 2022.
"Ada semacam
diskresi yang aneh. Ini wilayah sipil, ngapain ada prosedur Danrem harus
berkunjung?" kata Rocky Gerung, dikutip dari kanal
YouTube Rocky Gerung Official pada Sabtu, (1/1/2022).
Rocky berpendapat,
apabila Danrem itu datang untuk memberikan ucapan selamat, maka hal tersebut
adalah hal yang wajar.
Tetapi, apabila
kedatangannya adalah untuk memaksa, maka Rocky Gerung menilai bahwa Danrem
tidak menghormati sistem hukum yang ada.
"Ya tapi kalau
dia kasih kesan bahwa diperlukan semacam force untuk memaksa seseorang itu
panggilan itu juga nggak menghormati sistem hukum kita," ujar Rocky Gerung.
Kemudian, mantan
Dosen filsafat Universitas Indonesia itu mengatakan jika seseorang yang
dipanggil polisi tidak hadir, maka penjemputan akan dilakukan oleh pihak
kepolisian.
Rocky menuturkan
kehadiran Danrem ke ponpes Habib Bahar bin Smith merupakan hal yang baik
apabila dilakukan demi upaya pembicaraan publik.
Namun, menurutnya hal
tersebut jangan dilakukan dengan mengenakan pakaian dinas.
"Kita belum tau
apa motifnya, jangan-jangan sebetulnya bagus supaya di belakang pembicaraan
publik ada upaya dia untuk membujuk supaya terjadi
persepakatan-persepakatan," ujarnya.
"Tapi itu tidak
boleh dilakukan dengan pakaian dinas, nah itu intinya," sambungnya.
Lebih lanjut, ia
mengungkapkan meskipun TNI memiliki aspek pembinaan teritorial, pertemuan
pejabat TNI dengan masyarakat sipil tidak boleh terjadi jika publik menilai
bahwa TNI tersebut merupakan seorang Danrem.
"Jadi sekali
lagi kita mau balik pada prinsip reformasi 'back to barracks'," kata
Rocky.