Program akan dilaksanakan secara tepat sasaran berdasarkan kebutuhan lokal dan mempertimbangkan berbagai dimensi termasuk aspek pendapatan, pendidikan dan keterampilan serta kesehatan. - Foto PMO |
sukabumiNews.net, KUALA LUMPUR – Perdana Menteri (PM) Malaysia, Datuk Seri Ismail Sabri Yaakob mengatakan, fase pertama dari program pengentasan kemiskinan holistik akan dilaksanakan di 50 daerah mulai awal 2022.
Menurutnya, pemilihan
lokasi program akan difokuskan pada negara bagian dengan tingkat kemiskinan
garis keras tertinggi.
“Program ini
didasarkan pada pendekatan nasional. Ini melibatkan implementasi terencana yang
mencakup publik, swasta, akademisi serta organisasi masyarakat sipil (CSO) dan
organisasi berbasis masyarakat (CBO).
“Program ini akan
dilaksanakan secara tepat sasaran berdasarkan kebutuhan daerah dan
mempertimbangkan berbagai dimensi termasuk aspek pendapatan, pendidikan dan
keterampilan serta kesehatan.
"Program ini
akan dilaksanakan di perkotaan dan pedesaan tanpa memandang suku," kata Perdana
Menteri, dalam sebuah pernyataan seperti dikutip sukabumiNews dari Astro
AWANI, Senin (6/12/2021).
Menurut PM, keputusan
itu dicapai melalui rapat pertama Komite Pemantau Rencana Malaysia Kedua Belas
(RMK-12) yang diketuai oleh Ismail Sabri hari ini.
Dia menjelaskan bahwa
proyek tersebut akan dipimpin bersama oleh Unit Perencanaan Ekonomi (EPU) dan
Unit Koordinasi Implementasi (ICU) dari Departemen Perdana Menteri.
Lebih lanjut, ia
mengatakan pertemuan untuk membahas agenda pemberantasan kemiskinan garis keras
akan diadakan secara berkala untuk memastikan pelaksanaan program pengentasan
kemiskinan garis keras berjalan lebih efektif.
Menurut Perdana
Menteri, pertemuan itu juga menerima dan menyepakati kerangka tata kelola
pemantauan 12MP.
Dia mengatakan, upaya
serius pemerintah untuk memastikan pelaksanaan proyek dan program tersebut
dapat bermanfaat bagi masyarakat.
“Komite Pemantau
Tertinggi 12MP yang diketuai oleh saya dan didukung oleh Komite Teknis dan
Komite Kerja akan bertemu empat kali setahun untuk memantau pelaksanaan
sembilan fokus utama dan sembilan pendorong terpilih dari rencana lima tahun
Malaysia.