Kawasan Ekonomi Khusus Sukabumi dapat Mendorong Pertumbuhan Ekonomi Jabar

Anggota Komisi II DPRD Provinsi Jabar dari Partai Gerindra, HA Sopyan BHM. S.Ip. (Istimewa)  

sukabumiNews.net, SUKABUMI – Meskipun Kabupaten Sukabumi bukan merupakan 7 Kota IHK yang menjadi kota perhitungan inflasi BPS Jawa Barat, namun memiliki peran penting mengingat Kabupaten Sukabumi merupakan salah satu basis produksi pangan wilayah Jawa Barat.

Hal itu diungkapkan Anggota DPRD Provinsi Jawa Barat (Jabar) HA Sopyan kepada sukabumiNews.net dihubungi di kediamannya, Senin (20/12/2021).

“Kabupaten Sukabumi merupakan penyumbang ekonomi ke-9 di Jawa Barat dan sebagai salah satu basis produksi pangan Jawa Barat,” kata Anggota Komisi II DPRD Jabar ini.

Menurut Sopyan, berdasarkan data dari Bank Indonesia, pangsa ekonomi Kabupaten Sukabumi terhadap Jawa Barat sebesar 3,18%. Selama tahun 2020, laju pertumbuhan ekonomi di 27 kabupaten/kota di Jabar terkontraksi akibat pandemi Covid-19, tidak terkecuali Kabupaten Sukabumi yang ekonominya terkontraksi sebesar -1,08% (yoy) walaupun tidak sedalam Provinsi Jawa Barat yang terkontraksi sebesar -2,44% (yoy) pada tahun tersebut.

Mengutip informasi dari jabarprov.go.id, berdasarkan Lapangan Usaha (LU), porsi terbesar ekonomi Kabupaten Sukabumi bersumber dari Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan (22,83%), Perdagangan Besar dan Eceran (16,93%), Industri Pengolahan (16,31%), Konstruksi (11,75%), serta Transportasi dan Pergudangan (7,34%).

“Secara umum, kontraksi perekonomian Jawa Barat dari awal pandemi di 2020 sampai dengan kuartal I 2021, termasuk Kabupaten Sukabumi bersumber dari kondisi ekonomi global dan nasional yang tertekan akibat pandemi Covid-19 yang secara signifikan mengerem mobilitas masyarakat dan aktivitas ekonomi,” terangnya.

Dalam mengoptimalkan momentum pemulihan ekonomi, kata dia, Bank Indonesia Jawa Barat merekomendasi kepada pemerintah Kabupaten Sukabumi untuk melakukan penguatan pada tiga aspek yang sejalan dengan 5 (lima) kunci utama pemulihan ekonomi Jawa Barat, yaitu pengembangan ekonomi, pengendalian inflasi serta digitalisasi ekonomi dan pembayaran.

“Khusus pada sektor infrastruktur,  Bank Indonesia merekomendasikan agar pemerataan pembangunan infrastruktur dapat dilakukan Pemprov Jabar di Sukabumi,” lanjutnya.

Dia menegaskan bahwa menjaga iklim investasi di mana realisasi investasi terbesar di Kabupaten Sukabumi berada pada sektor konstruksi, baik skala besar maupun skala kecil.

Bank Indonesia juga kata Sopyan, merekomendasikan oembentukan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) di kawasan Sukabumi untuk mendukung sektor industri,  UKM dan pariwisata.

“Sukabumi sebagai lumbung penghasil bahan pangan juga diharapkan dapat mengekspor hasilnya ke daerah tetangga, untuk pemerataan dan pengendalian inflasi,” pungkasnya.

Pewarta: Prim RK
Editor: AM
COPYRIGHT © SUKABUMINEWS 2021

Anda boleh beropini dengan mengomantari Artikel di atas

Previous Post Next Post

نموذج الاتصال