Jumlah Petani Alami Penurunan, DPRD Jabar Sebut Program Petani Milenial Solusi Regenerasi Petani

HA Sopyan, BHM saat mengisi waktu luangnya dii kebun (Istimewa)

sukabumiNews.net, SUKABUMI – Anggota Komisi II DPRD Provinsi Jawa Barat HA Sopyan mengungkapkan, saat ini Jawa Barat kehilangan 100.000 petani produktif. Hal ini terjadi dikarenakan berkurangnya lahan akibat alih fungsi.

Sehingga menurut Sopyan, hadirnya program petani milenial bisa menjadi salah satu solusi regenerasi petani di Jawa Barat.

"Kurang lebih 100.000 petani di Jawa Barat ini hilang, ada yang meninggal, ada yang lahanya alih fungsi atau ada juga yang beralih profesi. Kedepan kalau ini tidak diantisipasi Jawa Barat akan menghadapi kelangkaan petani. Jadi tujuanya petani milenial ini selain regenerisasi juga untuk ketahanan pangan,” ujar Sopyan ditemui sukabumiNews.net saat menisi waktu luangnya di kebun, belum lama ini.

Salain itu pihaknya juga menyoroti, beberapa hal teknis yang perlu diperbaiki sebagai upaya untuk mewujudkan program petani milenial yang lebih baik lagi kedepan.

“Kami komisi dua bersama-sama pemerintah provinsi perlu bekerja ekstra, karena memang menciptakan petani tinggal di desa rezeki kota  itu bukan perkara mudah, ada kendala kendala lahan dan sebagainya,” ucapnya.

Terkait dengan peresmian program petani milenial tanaman hias yang baru-baru ini diresmikan Ahmad menilai program tersebut dilakukan untuk mengejar keterbatasan lahan yang selama ini menjadi kendala.

"Lahan 2000 meter bisa menghasilkan penghasilan 4 juta sebulan bagi petani. Saya kira programnya sudah cukup baik untuk awal. Kedepan kita perlu perbaiki bersama-sama," tandasnya.

Anggota DPRD Jabar dari Fraksi Partai Gerindra itu menegaskan, regenerasi petani menajadi target utama untuk kembali meningkatakan ketahanan pangan di Jawa Barat.

“Sekarang kita targetnya meregenerasi petani dulu, membentuk mental petani. Karena berbicara bisnis di pertanian sulit, tidak mudah, dapat uangnya susah banyak tantangannya, setelah itu kita kejar ke target untuk ketahanan pangannya. Maka komoditi yang harus di dorong bukan lagi tanaman hias tapi komoditi komoditi yang bisa dimakan,” pungkasnya.

Sumber: Humas DPRD Prov Jabar
Editor: AM
COPYRIGHT © SUKABUMINEWS 2021

Anda boleh beropini dengan mengomantari Artikel di atas

Previous Post Next Post

نموذج الاتصال